Belajar melepaskan
Tidak semua barang yang kita miliki semua terlahir di dunia harus terus bersama, bukan? Ada kalanya ia harus dibuang ketika sudah rusak betul atau disumbangkan ketika manfaatnya sudah tak lagi kita butuhkan namun masih diperlukan orang lain dan masih layak.
Awal mula menerapkan gaya hidup minimalis sebetulnya juga dipengaruhi oleh kesadaran bahwa properti tempat aku tinggal sekarang memiliki luas terbatas, namun aku dan suami ingin menjadikannya terlihat lebih lapang. Apalagi kami punya balita yang aktif bergerak kesana kemari. Hal itu kami upayakan, salah satunya dengan meminimalisir kepemilikan barang atau isi rumah.
Minimalis bukan berarti pelit, melainkan sadar bahwa bumi dan diri sudah terlalu berat untuk menanggung sampah hedonitas.
Minimalis adalah meluaskan pandangan, menanggung amanah sesuai beban.
Yuk, belajar hidup minimalis; kepemilikan barang, langkah hidup dan pikiran!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H