Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berlibur ke Sri Lanka, Jangan Lupa Bawa Pakaian Putih

9 Oktober 2020   13:12 Diperbarui: 11 Oktober 2020   01:10 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung Kandy's Sacred Tooth Temple (Dokumentasi pribadi)

Ketika meninggalkan kuil, jangan bangkit hingga posisi kita lebih tinggi dari patung Buddha dan jangan berbalik arah (membelakangi patung Buddha), tetapi berjalanlah mundur (minimal 3 langkah sebelum berbalik arah).

Satu hal yang menarik perhatian saat saya mengunjungi kuil di Sri Lanka adalah pemakaian baju warna putih. Berbeda ketika mengunjungi kuil Buddha di Thailand, Myanmar ataupun Kamboja di mana orang datang ke kuil dengan pakaian berbagai warna.

Di Sri Lanka, orang memakai baju putih ketika datang ke kuil. Mengapa demikian? Karena warna memang kerap digunakan sebagai simbol dalam tradisi agama Buddha. 

Roda Kehidupan (Sumber: Gesar-travel.com)
Roda Kehidupan (Sumber: Gesar-travel.com)
Dalam agama Buddha ada dikenal "Roda Kehidupan", yang menggambarkan lingkaran kelahiran kembali dengan tingkat penderitaan pada masing-masing tahap dalam siklus tersebut. 

Ada 6 alam tempat keberadaan seseorang/makhluk. Keberadaannya dalam masing-masing alam bersifat sementara. Setiap alam memiliki warna tertentu. 

Alam pertama adalah tempat "makhluk neraka". Di sinilah makhluk ini menderita paling lama dan mengalami penderitaan fisik yang paling parah. 

Di alam ini, menggunakan warna hitam. Hitam melambangkan kegelapan. Walaupun hitam melambangkan makhluk jahat, namun yang utamanya perlu dimengerti adalah bahwa makhluk ini harus bisa mengalahkan dirinya sendiri untuk mencapai alam berikutnya.

Alam berikutnya adalah alam "hantu lapar". Di alam ini mereka menderita, terutama dari kelaparan dan kehausan. Alam ini menggunakan warna merah. 

Warna merah menyimbolkan daya hidup, pelestarian dan api. Warna merah memiliki sifat dualitas, seperti api yang dapat memberikan kehangatan dan kenyamanan, tetapi juga bisa menjadi kekuatan yang merusak. Walaupun seseorang melewati tahapan sementara ini, tetapi tetap ada kesempatan untuk kembali jatuh ke alam sebelumnya tetapi juga ada kesempatan untuk melangkah ke tahap berikutnya

Alam berikutnya adalah alam "hewan". Penderitaan di alam ini adalah ketakutan akan diserang dan dimakan oleh hewan lain. Mereka hidup dalam ketakutan terus menerus, juga mereka dieksploitasi untuk dipekerjakan atau dimakan. 

Di sini Buddha digambarkan berwarna hijau dan memegang buku, sebagai tanda bahwa makhluk di sini masih perlu belajar. Hijau melambangkan keseimbangan dan keselarasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun