Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pencinta Drakor, Sudah Tahu Alasan Orang Korea Suka Menumpuk Batu?

11 September 2020   13:32 Diperbarui: 11 September 2020   16:53 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ovoo, tumpukan batu di Mongolia yang berfungsi sebagai altar yang didedikasikan untuk dewa atau roh leluhur. (Sumber: dokpri)

Tumpukan batu di Nami Island terinspirasi dari
Tumpukan batu di Nami Island terinspirasi dari
Salah satu hal yang membedakan doltap dengan cairn di tempat lain adalah cara mereka melakukannya. Di Korea orang akan menaruh batu di atas tumpukan batu yang sudah ada. Ini berkaitan dengan filosofi mereka yang berakar pada ajaran Confucius. 

Dalam ajaran Confucius, manusia adalah pusat semesta. Manusia tidak bisa hidup sendiri, tetapi harus bersama dengan manusia lain. Sebagai manusia, tujuan utama adalah mencapai kebahagian sebagai individu. 

Untuk mencapai kebahagiaan ini adalah melalui kedamaian. Untuk mencapai kedamaian, Confucius menemukan hubungan antarmanusia terdiri atas 5 jenis hubungan yang didasarkan atas kasih dan kewajiban. 

Lima jenis hubungan adalah antar pemimpin dan yang dipimpin, orang tua ke anak, suami ke istri, kakak ke adik, dan teman ke tman. Masing-masing jenis hubungan ini memiliki kewajiban yang harus dilakukan oleh "pesertanya". 

Yang paling mendasar adalah bakti anak kepada orang tua, dimana konsep ini diperluas ke semua manusia. Memelihara kebaikan tertinggi, yaitu kemanusiaan dan rasa keterkaitan dengan orang lain. 

Jika konsep ini diikuti, maka hubungan ini akan berada dalam keadaan harmoni. Dan kebahagiaan yang diidamkan dengan sendirinya akan tercapai.

Harapan dan keinginan kita dapat tercapai bila kita berhubungan dengan orang lain. Sederhananya, bila ingin diperlakukan baik dan menerima keberuntungan, kita harus melakukan hal yang baik pula kepada orang lain. 

Hal inilah yang membuat orang Korea menumpuk batu di atas tumpukan yang sudah ada. Satu Doltap adalah hasil dari "kerja sama" antarmanusia.

Tumpukan batu artisitik yang membutuhkan kesabaran dan ketenangan untuk membuatnya. (Sumber: Artclubblog.com)
Tumpukan batu artisitik yang membutuhkan kesabaran dan ketenangan untuk membuatnya. (Sumber: Artclubblog.com)
Dalam dekade terakhir ini, aktivitas menumpuk batu menjadi popular. Sering kita lihat karya-karya tumpukan batu yang artistik. Entah apakah drama korea salah satu pemicunya? 

Yang pasti, postingan di sosial media menjadi salah satu penyebabnya. Orang-orang banyak yang ikut-ikutan membuat sebagai tanda bahwa mereka sudah ke suatu tempat dan mereka sudah membuat aktivitas (yang sedang) popular ini. 

Tak lupa (tentunya), mereka juga mem-posting-nya. Dapat dibayangkan dahsyat dampaknya ketika begitu banyak orang melakukannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun