Dari sini, kami bisa memilih berjalan kaki atau menunggang kuda (ditemani orang yang menuntun kudanya) untuk sampai ke gerbang situs.Â
Harga tiket sudah termasuk fasilitas menunggang kuda. Hanya perlu memberi tip kepada penuntun kuda. Sebetulnya jaraknya tidak jauh, namun kami memilih naik kuda. Biar lebih seru. Serasa jadi Indiana Jones.
Di beberapa lokasi, kami masih bisa melihat beberapa  pahatan dan gambar di bebatuan. Juga pipa dan saluran air sepanjang dinding tebing, yang berguna untuk menyalurkan air.Â
Setiba di ujung "koridor", kami melihat dari kejauhan bangunan yang merupakan ikon Petra: Al-Khazneh (The Treasury).Â
Monumen ini adalah tujuan utama orang berkunjung ke Petra. Bahkan banyak yang ke Petra hanya sampai di monumen ini dan tidak melihat bangunan-bangunan lainnya, yang padahal justru juga sama menarik dan penting.
Dari Al-Khazneh, kami melanjutkan perjalanan dan melewati Teater, satu-satunya teater di dunia yang diukir di batu. Tak Jauh dari Teater, kami mengunjungi Makam Kerajaan (Royal Tombs).Â
Ada 4 makam kerajaan di lokasi ini, Makam Guci (Urn Tomb), Makam Sutra (Silk Tomb), Makam Korintus (Corinthian Tomb) dan Makam Istana (Palace Tomb).Â
Keledainya seperti sudah tahu arah jalan. Tak perlu dituntun. Sampai di satu titik, keledai berhenti dan kamipun turun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.Â
Sekitar 10 menit, akhirnya kami sampai di The Monastery (Ad Deir). Sesuai dengan Namanya, Monastery dibangun untuk tujuan keagamaan.