Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Belajar dari 7 Eleven Thailand Mengurangi Plastik

22 Maret 2019   08:28 Diperbarui: 22 Maret 2019   09:14 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Rumah Sakit Sriraj, program mereka berikutnya adalah donasi untuk sekolah. Adanya pengumuman berkala membuat pembeli seperti mendapat “laporan” atas usaha mereka menolak kantong plastik. Pembeli merasa terlibat dan tidak merasa usahanya sia-sia tanpa kejelasan.

Program 7 Eleven untuk mengurangi penggunaan plastik efektif karena mereka melakukannya secara menyeluruh. Pembeli mendapat keuntungan dengan poin dan juga termotivasi karena dengan menolak kantong plastik, mereka juga melakukan kegiatan donasi. 7 Eleven juga tidak dirugikan, karena mereka pasti sudah memasukkan biaya plastik dalam perhitungan laba mereka. Uang untuk plastik dijadikan donasi. 

Organisasi sosial dan kemasyarakatan juga mendapat keuntungan dari sumbangan yang diberikan oleh 7 Eleven kepada mereka. Program dan solusi yang menurut saya, memenangkan semua pihak. Pembeli senang, penjual mendapatkan good image, masyarakat/organisasi mendapat manfaat, dan yang terpenting tujuan utama untuk menyelamatkan bumi dari plastik bisa (mulai) tercapai.

Semoga semakin banyak pihak yang lebih peduli dan berusaha melakukan tindakan nyata untuk mengurangi pengggunaan plastik. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun