Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi Siluman dari Operasi Penangkapan Osama bin Laden hingga Persenjataan Pamungkas

4 April 2022   19:03 Diperbarui: 5 April 2022   02:31 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pesawat Siuman LM F-22 (foto: military material/pixabay.com)

Teknologi siluman (stealth) khususnya pada aviasi militer menempuh perjalanan yang sangat panjang dan penuh dengan kerahasiaan mulai dari keberadaan teknologi itu sendiri hingga penerapannnya pada beberapa jenis pesawat militer seperti pesawat pembom dan pesawat tempur.


Keberadaan teknologi ini pertama kali diumumkan pada tanggal 2 Agustus 1980 oleh Menteri Pertahanan AS pada masa Pemerintahan Jimmy Carter yaitu Harold Brown sedangkan penerapannya pada pesawat militer dilakukan 10 tahun kemudian pada bulan April 1990.


Pesawat siluman pertama yang dipublikasikan adalah pesawat Lockheed F-117 Nighthawk yang terlibat pada penyerangan ke Panama empat bulan sebelumnya, meskipun bukan satu satunya pesawat siluman ketika itu karena pesawat pembom Northrop Grumman B-2 yang diperkenalkan pada tahun 1988 juga sudah menggunakan teknologi siluman.


Namun pada kenyataanya pesawat F-117 Nighthawk ini sudah masuk ke inventory Angkatan Udara Amerika sejak tahun 1983 pada kesatuan 4450th Tactical Group berlokasi di pangkalan udara Nellis di Nevada sebelum pindah ke New Mexico pada tahun 1989.


Latar Belakang
Pada dasarnnya pihak militer akan selalu berusaha untuk tidak terdeksi ketika memasuki daerah lawan, hal ini dapat terlihat pada konsep kamuflase dengan penggunaan seragam dan persenjataan menyerupai keadaan sekitar seperti tumbuhan sehingga dapat mengurangi ataupun menghilangkan penglihatan pihak lawan terhadap keberadaan mereka.


Dari konsep kamuflase kemudian diaplikasikan pada kapal laut, satelit, kendaraan lapis baja dan pesawat dengan mengurangi atau menghilangkan refleksi pada radar dan infra merah dan juga sonar pada kapal laut dengan mengurangi efek radiasi yang ditimbulkan yaitu infra merah, cahaya (visible light) dan gelombang radio (radar).


Untuk mengurangi efek radiasi yang ditimbulkan , beberapa hal diterapkan seperti dengan mengecat permukaan badan benda dengan bahan yang dapat menyerap radiation (Radar Absorbent Material) serta penggunaan bahan khusus untuk badan/struktur benda sehingga pada akhirnya dapat mengurangi refleksi pesawat pada radar (radar cross section).


Untuk lebih memudahkan memahami Radar Cross Section ini adalah dengan melihat perbandingan pesawat Jumbo Boeing B-747 dan pesawat ATR-72 500 dimana semakin besar ukuran pesawat semakin mudahnya pesawat terdeteksi, teknologi siluman bisa membuat refleksi badan pesawat B-747 seperti refleksi pesawat ATR-72 500 atau dengan perkataan lain mengelabui radar sehingga pesawat tidak terdeteksi dengan ukuran yang sebenarnya.


Teknologi siluman sebenarnya tidak murni sebagai hasil pengembangan yang dilakukan oleh Amerika sebagai negara dengan pesawat siluman pertama di dunia.


Sebuah makalah ilmiah bertajuk 'Method of Edge Waves in the Physical Theory of Diffraction' oleh seorang ilmuwan dari Soviet bernama Pyotr Ufimtsev pada tahun 1962 menghasilkan teori dasar stealth ini dimana teori ini menyimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan pada sebuah permukaan dapat mempengaruhi refleksi benda pada radar namun teori ini tidak digubris oleh Soviet karena belum memiliki teknologi komputer yang dapat mensimulasikan efek elektromagnetik tersebut hingga akhirnya Lockheed mensimulasikn teori tersebut dengan sistem komputer yang mereka sebut dengan Hopeless Diamond.


Pengembangan tenologi stealth pada pesawat militer dimulai pada akhir akhir pemerintahan Jimmy Carter dan kemudian diteruskan oleh Pemerintahan Ronald Reagan dengan mengembangkan dua konsep pesawat yaitu Have Blue oleh Lockheed (F-117 Nighthawk) dan Tacit Blue oleh Norrhorp (B-2 Spirit) sebelum merger dengan Grumman pada tahun 1994.


Pesawat pertama yang dapat mengurangi refleksi pesawat pada radar sebenarnya adalah Lockheed SR-71 Blackbird namun belum dapat dikatakan sebagai pesawat siluman dengan dilihat dari ukuran pesawat, energi panas (heat) serta suara mesin pesawat yang bising, pesawat ini lebih tepat sebagai pesawat dengan low observable terutama pada ketinggian high altitude selain itu juga pesawat ini belum disertai dengan feature lain pada teknologi siluman. Pesawat Lockheed SR-71 ini sendiri dibangun sebagai pengganti pesawat mata mata Amerika yang gagal dapat di deteksi oleh radar Soviet yaitu pesawat U-2.


Penerapan teknologi dalam dunia kemiiteran memang membuat pesawat perang (combat aircraft) semakin canggih namun teknologi tidak mengubah satu hal yang akan selalu melekat pada dunia kemiliteran yaitu kerahasiaan.


Hal ini memang sangat logis karena pada dasarnya pihak militer akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terdeteksi oleh lawan ketika akan memasuki wilayah lawan.


Kerahasiaan dalam militer ini mengingatkan penulis pada sebuah operasi militer dengan kode Operation Neptune Spear dengan misi menangkap Osama Bin Laden di kota Abbottabad Pakistan pada tanggal 2 Mei 2011.


Operasi militer yang disaksikan secara langsung via video oleh Presiden Obama dan Wapres Biden tersebut berhasil menangkap (akhirnya menewaskan menurut berita) Osama Bin Laden, keberhasilan anggota Navy Seal pada operasi tersebut diumumkan kepada dunia tapi kerahasiaan masih tetap menjadi napas dari dunia kemiliteran.


Ada dua kerahasiaan yang ditunjukan pada operasi militer tersebut yaitu kedua helikopter pada operasi militer tersebut tidak terdeteksi oleh radar militer Pakistan dan bahkan penduduk sekitar diberitakan tidak mendengar suara mesin pesawat pada saat operasi militer berlangsung, sedangkan kerahasiaan yang kedua adalah helikopter apa yang digunakan.


Banyak pihak yang sudah dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan teknologi siluman atau stealth dengan dasar yaitu hanya pesawat dengan teknologi stealth lah yang memungkinkan pesawat sulit dan tidak terdeteksi radar, namun ada yang belum bisa terjawab ketika itu yaitu tipe dari helikopter tersebut karena militer Amerika tidak memiliki helikopter siluman.

Prototipe Helikopter RAH-66(Foto:US Army via Wikimedia Commons)
Prototipe Helikopter RAH-66(Foto:US Army via Wikimedia Commons)


Satu satunya helikopter siluman yang pernah muncul pada banyak pihak adalah helikopter Boeing Sikorsky RAH-66 Commanche namun helicopter tersebut tidak pernah masuk proses produksi karena dibatalkan oleh militer Amerika pada tahun 2004, apa mungkin prototipe dari heliopter tersebut ? jawabanya sangat tidak mungkin karena prototipe dibangun untuk mengetes kemampuan dan kapabilitas pesawat sebelum diserahkan atau digunakam oleh operator dan penggunanya.bukan untuk melakukan misi dan operasi militer.


Pernyataan resmi Pemerintah AS mengenai Helikopter yang naas tersebut kemudian menyebutkan bahwa helikopter tersebut telah menabrak dinding bangunan tempat Osama tinggal sebagai akibat helikopter tidak bisa dikendalikan dan kemudian dibakar agar teknologi pada pesawat tersebut tidak dijiplak, namun kemudian foto foto yang diambil oleh banyak jurnalis memperlihatkan sisa sisa dari helikopter tersebut.


Dari foto foto tersebut, banyak pihak terutama para pengamat dan penggemar aviasi memberikan analisis mereka yang merujuk pada helikopter Sikorsky UH-60 Black Hawk yang telah di modifikasi besar besar an, selain itu bagian ekor helikopter yang tidak hancur menyerupai helikopter Sikorsky UH-60. Pada ekor helikopter terdapat kubah yang terletak diatas baling baling ekor yang menurut beberapa ahli memiliki kemampuan untuk menurunkan tingkat kebisingan suara mesin (noise-cancelling) sehingga orang akan mengira helikopter tersebut menjauh padahal mendekat.


Sikorsky UH-60 adalah salah satu varian dari Sikorsky H-60 sebagai bentuk dasar dari varian lainnya seperti MH-60, HH-60, SH-60 serta tidak melupakan varian VH-60 yang digunakan sebagai helikopter kepresidenan AS dengan kode Marine One jika Presiden berada dalam penerbangan.
Huruf pertama pada penyebutan helikopter pada sistem penomoran militer AS merujuk pada misi dimana V untuk VVIP, U untuk Utility, S untuk operasi di laut (US Navy), C untuk kargo/angkut dan M untuk Multi Mission.


Namun ini hanya berupa analisis dan belum ada publikasi resmi dari pihak Pemerintah AS mengenai helikopter yang digunakan pada operasi militer rahasia tersebut terutama secara pasti, kerahasiaan masih berlaku disini.
Kita hanya mengetahui helikopter tersebut adalah tipe UH-60 yang dimodikasi tetapi itu bukan jawaban yang pasti dan hanya berdasarkan analisis.


Hal ini berbeda dengan pesawat pembom siluman B-2 yang diperkenalkan sebelumnya dan F-117 Nighthawk ataupun pesawat yang terkini LM 22 Raptor dan F-35 Iightning II, akan tetapi dengan tidak adanya jawaban pasti yang menggambarkan helikopter yang digunakan tersebut bisa jadi helikopter tersebut merupakan persenjataan pamungkas yang keberadaannya tidak untuk dipublikasikan


Sehingga dapat dikatakan bahwa kerahasiaan dalam dunia militer tidak hanya bertujuan untuk keberhasilan misi dan operasi militer saja tetapi juga dapat menggambarkan adanya persenjataan pamungkas yang mematikan (lethal) dengan kecanggihan yang tinggi sebagai hasil penerapan dari teknologi yang terus berkembang dan dengan kerahasiaan ditengah perkembangan teknologi informasi yang maju sekalipun.


Dunia memang sudah mengetahui keberadaan pesawat siluman seperti Northrop Grumman B-2 Spirit, LM F-22 Raptor, Sukhoi SU-57 dan Chengdu J-20 tapi kita tidak pernah mengetahui persenjataan pamungkas apa yang mereka miliki seperti pada helikopter yang digunakan pada operasi militer Neptune Spear.


Teknologi menghasilkan produk yang semakin canggih namun pada dunia militer, teknologi tidak hanya menghasilkan kendaraaan, kapal dan pesawat yang semakin canggih saja tetapi juga meningkatkan level sebuah kerahasiaan yang justru mungkin hanya dapat terkuak ketika digunakan pada operasi militer dan bahkan peperangan dan terkadang bisa setelah adanya kerugian dan korban.

Referensi:

Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun