Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Dampak Ibu Kota Baru pada Penerbangan dan Pariwisata

17 Februari 2022   12:28 Diperbarui: 17 Februari 2022   20:49 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Udara IKN (Dok Kementrian PUPR via Kompas.com)

Pembangunan Ibu kota baru tidak hanya akan memindahkan kegiatan Pemerintahan melainkan semua aspek termasuk juga penerbangan dan pariwisata.


Dalam konteks penerbangan ini akan merujuk kepada bandara sebagai pusat pergerakan pesawat untuk melayani kebutuhan mobilitas para pejabat Pemerintah khususnya.


Selain itu pula layaknya Jakarta sebagai Ibukota, maka IKN juga terhubung dengan semua ibukota propinsi di Indonesia.


Hal ini akan menambah trafik pada bandara bandara yang melayani wilayah IKN dan sekitarnya selain dari daerah yang sudah dilayani sebelumnya.


Sebagai contoh jika saat ini bila kita ingin terbang dari Medan ke Samarinda maka harus melaui hub di Jakarta, jika nanti IKN selesai maka bisa terjadi penerbangan langsung dari Medan ke bandara bandara di IKN.


Hal ini akan menjadi sebuah pemandangan baru pada apps flight tracking dengan banyaknya pesawat yang terbang dari Pulau Sumatera Ke Kalimantan yang sebelumnya nyaris tidak ada.


Begitu pula penerbangan ke pulau pulau utama lainnya yang akan melayani penerbangan yang pastinya akan langsung, tidak transit dengan meihat letak Kalimantan yang berada di tengah Negara Indonesia.


Hal ini akan membawa pada pertanyaan, bandara mana yang akan melayani ini semua ?


Menteri Perhubungan RI Bapak Budi Karya Sumadi pernah menyebut bahwa Bandara Aji Pranoto di Samarinda, Bandara Sepinggan di Balikpapan serta bandara baru akan di operasikan oleh satu operator.


Dengan demikian akan ada tiga bandara yang akan melayani penerbangan untuk IKN dan daerah yang kini dilayani oleh kedua bandara yang sudah ada.


Pada sisi pariwisata, keberadaan IKN lebih khususnya untuk destinasi destinasi wisata di Indonesia Timur akan membawa dampak padai sisi frekewensi penerbangan.


Namun di sisi lain bandara bandara pada destinasi wisata yang tidak berada di ibukota Propinsi harus pula mengalami peningkatan utamanya infrastrutur bandara pada aisi udara (airside) lebih utamanya landasan pacunya.


Hal ini untuk lebih mempercepat pengembangan wisata di Indonesia bagian Timur serta memperpendek waktu tempuh yang beberapa penerbangan dahulunya melalui Soekarno Hatta.


Bandara yang sebelumnya hanya bisa didarati oleh pesawat baling baling di perpanjang landasan pacu nya untuk bisa didarati oleh pesawat jet demikian pula area parkir pesawat, apron serta terminalnya seperti tersedianya garbarata.

Namun ini semua akan tergantung dari Kebijakan Pemerintah nantinya dalam memberikan status pada tiga bandara diatas yang pernah disebut oleh Menteri Perhubungan tersebut.


Status disini dalam konteks utilitas nya seperti untuk penerbangan komersial, militer atau ke pemerintahan.


Dengan melihat ke belakang dan saat ini dari padat nya Soekarno Hatta yang membawa efek kepada Bandara Halim Perdanakusuma yang sebelumnya melayani penerbangan militer dan ke pemerintahan, akan diperlukan perencanaan yang terarah sehingga tidak akan terjadi apa yang terlihat saat ini.

Layaknya sebuah Ibu kota Negara, keberadaan bandara yang tidak hanya sebagai pusat kegiatan penerbangan pemerintahan tapi utama nya sebagai pintu getbang bagi tamu tamu kehormatan dari negara negara sahabat akan diperlukan.

Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma sudah menjalankan fungsi ini sejak lama paling tidak hingga dicampurnya dengan penerbangan komersial.

Bandara yang secara khusus untuk penerbangan ke pemerintah an ini yang digabungkan dengan pangkalan udara militer akan sangat terjamin keamanannya terhadap pesawat pesawat kenegaraan lainnya.

Hal ini juga yang diterapkan pada pangkalan udara Joint Base Andtew yang menjadi pintu getbang para tamu negara serta pusat kegiatan penerbangan pemerintah tanpa menggangu penerbangan komersial di tiga bandara di kawasan tersebut.

Selain itu ada baiknya pula di atur pengunaan pada masing masing bandara dengan melihat perkembangan 30-50 tahun mendatang sehingga tetap masih bisa mengantisipasi lonjakan jumlah pengguna air traveler di Indonesia baik untuk penerbangan bisnis maupun leisure.

Bagaimana dengan Soekarno Hatta ?


Dampak pindahnya pintu gerbang negara sepertinya tidak terlalu signifikan dan hanya berdampak pada jumlah yang dulunya dilayani Soekarno Hatta sebagai hub misalnya hub untuk menghubungkan kota kota di Sumatera dengan pulau Kalimantan khususnya.


Namun secara keseluruhan serta mengingat jangkauan Bandara Soekarno dalam melayani pengguna transportasi udara di kawasan Jabodetabek yang jumlah kian meningkat tidak akan berdampak dengan pemindahan Ibukota ini.


Semua ini mungkin hanya gambaran besar saja, untuk realisasi nya pasti harua menunggu perkembangan selanjutnya, satu hal yang terlihat jelas bahwa pemindahan Ibukota memang akan membawa dampak positif khususnya industri penerbangan dan pariwisata.


Akan tetapi dari semua itu ada satu hal yang jauh lebih utama yaitu bagaimana para maskapai dalam penambahan jalur jalur penerbangan antara IKN  dengan semua kota kota besar di Indonesia di saat penerbangan antara Soekarno Hatta dengan kota kota besar juga tidak mungkin dikurangi.


Penambahan pesawat pesawat pada armada maskapai akan diperlukan, di saat yang sama keadaan dunia penerbangan saat ini tidak bisa dikatakan menguntungkan bagi setiap maskapai baik untuk bertahan maupun menambah armada.

Ini merupakan dampak pada maskapai yang juga akan memerlukan perhatian terutama dari pengguna nya yang berada di Ibu kota baru dan daerah lain sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun