Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sejarah dan Perkembangan Flight Information Region (FIR)

1 Februari 2022   15:44 Diperbarui: 1 Februari 2022   20:30 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan PICAO Pertama (sumber: icao.int)

Sejak itu, Regional Air Navigation melakukan beberapa pertemuan yang terbagi atas beberapa komite yaitu komite Meteorology, Aerodromes, Ground Aids dan Search And Rescue.

Keempat komite inilah yang menjadi komponen penting dalam Flight Information Region yaitu penyediaan jasa pada meteorology (cuaca), Aerodromes (lapangan udara), Ground Aids (bantuan di darat) dan Search and Rescue (Pencarian dan Penyelematan).

Jumlah Region ini dalam perkembangan bertambah pula seiring dengan pembentukan negara negara baru dan hasil dari de-colonization seperti yang kita lihat saat ini.

Flight Informaton Region atau FIR merupakan bagian atau region dari wilayah udara yang menyediakan Flight Information Services (FIS) dan Alerting Services (ALRS) melalui Air Traffic Services atau Pelayanan Jasa Penerbangan.

Flight Information Services atau FIS adalah berupa informasi yang tersedia bagi semua pesawat yang berada dan akan masuk sebuah FIR untuk memastikan keselamatan penerbangan, informasi berupa informasi cuaca, informasi lokasi aerodrome dan informasi lainnya yang dapat membahayakan penerbangan.

Sedangkan Alerting Services atau ALRS adalah layanan yang disediakan oleh penyedia jasa penerbangan pada FIR untuk memberitahu kepada pihak pihak terkait bilamana ada pesawat yang memerlukan bantuan pencarian dan penyelematan (Search and Rescue).

Untuk lebih menyederhanakan kita untuk memahaminya bisa dikatakan bahwa FIR bertujuan untuk lebih memudahkan penyedia jasa penerbangan atau Air Trafic dengan membagi nya melalui region yang lebih kecil luasnya dalam memberikan pelayanan kepada para penggunanya, dalam hal ini para operator pesawat sehingga apabila misalnya terjadi distress pada sebuah pesawat, maka pihak penyedia control udara dimana pesawat itu berada dapat memberikan bantuan lebih cepat, oleh karena itu FIR tidak berdasar pada batas Negara seperti FIR di Negara Negara Eropa.

Misalnya bila terjadi sesuatu pada pesawat di Natuna, maka phak Singapore yang akan lebih cepat untuk memberitahu pihak pihak tertentu, sebaliknya bila ada pesawat Singapore yang mengalami masalah di atas selat sunda, maka FIR Jakarta lah dimana pesawat tersebut akan memberikan bantuan, bukan FIR Sngapore.

FIR adalah divisi paling besar dalam manajemen Air Traffic, dibawah nya ada sektor sektor, ukuran FIR dapat bervariasi dari satu Negara ke Negara lain, Indonesia memiliki dua FIR yaitu FIR Jakarta dan FIR Ujung Pandang sedangkan untuk Negara yang memiliki luas kecil maka biasanya hanya memiliki satu FIR.

FIR Ujung Pandang berbatasan dengan FIR Manila dan FIR Kinabalu sedangkan FIR Jakarta berbatasan dengan Melbourne FIR Australia.

Sedangkan FIR Singapore terdiri dari sektor A,B dan C yang mencakup beberapa area wilayah teritori Indonesia yaitu Batam di sektor A, Tanjung Pinang dan Karimun di sektor B dan Natuna di sektor C.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun