Mohon tunggu...
Vioni Izzatul Izah
Vioni Izzatul Izah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Stay connected to Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Islam dan Ekonomi

12 Desember 2021   13:23 Diperbarui: 12 Desember 2021   13:29 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan ekonomi islam tidak bisa dilepaskan dari tujuan penciptaan manusia di muka bumi. Ini disebabkan karena, kegiatan perekonomian tidak dapat dipisahkan dari akitivitas manusia di bumi. Inilah alasan mengapa islam juga mengatur segala sesuatunya yang berkaitan dengan aktivitas manusia dalam berekonomi.

   Tujuan dari ekonomi islam tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperoleh mashlahah (kemaslahatan) bagi umat manusia. Yaitu dengan cara mengusahakan segala aktivitas demi tercapainya hal-hal yang berakibat adanya kemaslahatan bagi manusia, atau dengan mengusahakan aau melakukan aktivitas yang secara langsung dapat merealisasikan kemaslahatan itu sendiri. Aktivitas lainnya demi menggapai kemaslahatan adalah dengan menghindarkan diri dari segala hal yang membawa mafsadah (kerusakan ) bagi manusia. 

Dan juga untuk melakukan kajian manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi Menjaga kemaslahatan dengan cara min haysu al-wujud dengan cara mengusahakan segala bentuk aktivitas dalam ekonomi yang bisa membawa kemaslahatan.

J. Kebijakan Dasar Ekonomi Islam

   Kebijakan dasar yang menjadi acuan dalam sistem ekonomi Islam menurut Choudhury adalah sebagai berikut.

a. Pelarangan atas riba (abolition of riba) di dalam perekonomian. Dalam ekonomi Islam hanya biaya aktual yang diakui sebagai biaya produksi dengan menambahkan biaya depresiasi namun tidak memasukkan komponen biaya spekulatif.

b. Penerapan mudharabah dalam perekonomian. Pola kerja sama berbasis mudharabah memberikan kesempatan akses yang sama baik kepada pemilik modal maupun pengelola dalam menjalankan aktivitas perekonomiannya.

c. Pelarangan israf atau konsumsi yang berlebihan. Dalam ekonomi Islam konsumsi yang dilakukan harus berdasarkan atas kebutuhan riil dan bukan keinginan yang dapat mengakibatkan kemubaziran dalam pola konsumsi.

K. Konsep Islam dalam Mengentaskan Kemiskinan

     Dalam konsep Islam dijelaskan bahwa kemiskinan sebagai salah satu masalah yang perlu diselesaikan, akan tetapi juga merupakan ancaman yang perlu diberantas karena merupakan bahaya dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi harus ada upaya untuk mencari solusinya agar kemiskinan dapat diminimalisir atau dikurangi. Ekonomi Islam berusaha untuk mengatasi ketidakmerataan pendapatan dan menjalankan apa yang dinamakan "Maqosid Syariah". Menurut Al-Ghazali, "Maqosid Syariah" adalah meningkatkan kesejahteraan semua manusia yang terletak pada perlindungan keimanan mereka, jiwa mereka, akal mereka, keturunan mereka, dan kekayaan mereka.

    Peran ekonomi Islam dalam menanggulangi tingkat kesenjangan sosial yaitu bahwa semua umat manusia yang hidup dalam masyarakat dituntut untuk bekerja (berusaha) memenuhi kebutuhan serta memanfaatkan potensi yang dimiliki, kemudian pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah harus diperbaiki sehingga bisa tersalurkan secara adil, pengentasan masalah kemiskinan dapat diminimalisir dengan adanya campur tangan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun