menjadi Balai Poestaka. BadanÂ
penerbit ini menerbitkan novel-novel,Â
seperti Siti Nurbaya dan SalahÂ
Asuhan, buku-buku penuntunÂ
bercocok tanam, penuntunÂ
memelihara kesehatan, yangÂ
membantu penyebaran bahasaÂ
Melayu di kalangan masyarakat luas.
Pada 16 Juni 1927, saatÂ
sidang Volksraad (Rapat DewanÂ
Rakyat), Jahja Datoek Kajo pertamaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!