Mohon tunggu...
Vio Alfian Zein
Vio Alfian Zein Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Hanya seorang mahasiswa yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maju Kena Mundur Kena: Upaya Menghadapi Kondisi Dilematis Antara Pertumbuhan Ekonomi atau Kesehatan Masyarakat

29 Juni 2021   16:37 Diperbarui: 1 Juli 2021   16:16 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sisi permintaan minat daya beli masyarakat menurun drastis akibat pandemi Covid-19. Kondisi ekonomi yang sulit serta harga barang yang beredar di pasar mengalami lonjakan akibat naiknya pertminataan membuat masyarakat mengurangi pengeluaraannya, masyarakat hanya membeli bahan-bahan pokok. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi pengeluaran agar dapat tetap bertahan hidup. 

Keadaan seperti seakan membentuk lingkaran dilematis yang terus-menerus terjadi. Daya beli masyarakat menurun karena banyak terjadi pemutusan hubungan kerja akibat lesunya ekonomi. Dan para pengusaha terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja akibat lesunya daya beli masyarakat. Hal inilah yang sekiranya harus lebih diperhatikan.

Salah satu solusi yang paling utama adalah menerapkan aturan ketat protokol kesehatan di dalam kantor atau tempat usaha lainnya. Para pelaku usaha dapat dengan menyediakan berbagai macam fasilitas yang dapat meningkatkan imunitas karyawannya, seperti menyediakan hand sanitizer di setiap sudut kantor. 

Suasana kantor juga dapat diubah menjadi lebih renggang agar sirkulasi udara yang ada di dalam ruangan tidak diam ditempat, terlebih penyebaran virus Covid-19 dapat menyebar lebih cepat di dalam ruangan kantor yang sirkulasi udaranya sangat minim.

Perusahaan juga dapat memberikan insentif berupa vitamin, masker, atau hanz sanitizer kepada para karyawannya agar tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Selain itu perusahaan juga dapat mewajibkan karyawannya untuk melakukan vaksinasi agar menekan rantai penyebaran virus Covid-19. 

Selain itu bagi pelaku usaha UMKM yang bergerak di sektor restoran atau tempat makan dengan memperkerjakan karyawan yang telah melakukan vaksinasi tentu akan berdampak positif, para pelanggan yang datang tentunya akan merasa nyaman karena seluruh karyawannya telah melakukan vaksinasi.

Langkah terakhir yang dapat dilakukan para pelaku usaha adalah dengan mengedukasi para pekerjanya. Edukasi ini perlu supaya para karyawan terhindar dari berita-berita palsu yang beredar seputar virus Covid-19. Hal tersebut tentunya akan sangat berbahaya jika masyarakat masih saja diselimuti oleh berita-berita palsu yang tidak dapat terbukti secara ilmiah. 

Dengan adanya berita-berita palsu tentu akan menurunkan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan, yang tentunya jika hal tersebut terus terjadi maka akan menanamkan pemahaman yang salah kepada orang lain, sehingga pandemi ini berpotensi untuk terus berlangsung dan tidak selesai.

Pemerintah juga seharusnya tidak hanya mengeluarkan regulasi pembatasan masyarakat, tetapi juga membuat regulasi yang tegas agar masyarakat tidak menyepelekan pandemi Covid-19. Salah satu yang paling utama adalah seperti menindak tegas pelaku-pelaku penyebar berita palsu Covid-19. 

Hal tersebut merupakan yang paling meresahkan, sering kali masyarakat lebih percaya kepada berita tersebut dan malah mengabaikan pernyataan yang ilmiah. Dan kita sebagai masyarakat sudah sewajarnya untuk melakukan validitas informasi selama pandemi Covid-19 agar tidak menimbulkan kepanikan secara luas.

Pemerintah harus segera mungkin menyukseskan program vaksinasi secara menyeluruh di Indonesia. Pemerintah dapat mengeluarkan regulasi seperti mengeluarkan keputusan menyertai bukti vaksinasi agar dapat menerima layanan di sektor pemerintahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun