Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Guru - Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu Mengasihimu dan Menyayangi Semua

11 September 2023   09:27 Diperbarui: 11 September 2023   13:50 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri, Ibu mengajak anak berwisata)

(By Alhayon)

KISAH Anneliese (Annes) dan Sahabat Hatinya, serasa membuka cakrawala kita sebagai orang tua untuk memahami anak-anak yang terus bertumbuh remaja di era milenial ini.

"Mereka, di hari-hari kemarin masih ditimang-timang, dan mudah diajak bergandengan tangan. Kini seperti janggal, mengulurkan tangan dan digandeng orang tua," tutur awal Annes kepada Sahabat Hatinya, suatu ketika keduanya berwawan hati by VC Phone.

Lanjutnya; "Ya, mereka kini sudah remaja, dan ingin mandiri. Tetapi bila berjumpa "kebuntuan" pada "pojok-pojok hidup" tertentu, mereka selalu memanggil ibu, mama, bapak atau papa."

"Mungkinkah panggilan demikian adalah ungkapan afektif yang dalam, bahwa mereka butuh seorang figur?" sambung Sahabat Hati Annes. "Karena itu figur seorang 'ibu, mama, bapak, papa' tentunya harus sigap atau bersiap selalu untuk moment yang tepat dan menentukan," lanjut Sahabat Annes.

"Lalu, apa pendapatmu tentang anak-anakmu ?" Tanya Sahabat Hati pada Annes dari balik VC Phone.

Dengan nada datar penuh nuansa, Annes menjawab: "Anak-anakku membuat aku melupakan kesalahan mereka padaku. Lupa akan kesalku atas tingkah mereka yang semberono. Lupa akan gerutuku karena budi bahasa dan sikap tingka mereka yang membuat aku naik pitam."

"Anak-anakku juga, membuat aku lupa akan laparku, ketika mereka meminta semangkuk hidangan yang isinya lebih segar dan nikmat. Aku lupa akan keadaan sakitku, manakala ada keluhan sakit pada raga mereka, akibat ulah-nakal mereka sendiri. Aku juga lupa akan sakit hatiku yang dalam manakala mereka menuduh dan menuding tegas, bahwa aku tidak mencintai mereka, atau sesuai bahasa keren mereka: "Aku pilih kasih."

"Hebat juga jawabanmu", sanggah  Sahabat Hati terhadap jawaban reflektif seorang Agnes. 

Eiiitt, tidak berhenti di situ. Annes kemudian lanjut memperpanjang refleksinya: "Mother is everything. Ya khan ? Ibu adalah segalanya. Ia pelipur duka, harapan anak-anak dalam sengsara, dan kekuatan bagi mereka saat tak berdaya."

"Ya, betul, Annes," timpal Sahabat Hati dengan suara datar. "Jadi, ibu mau mengatakan, bahwa Ibu Annes adalah sumber cinta kasih, kecendrungan hati dan ampunan, gitu ?" tanya lanjut sahabat Annes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun