Pada pribadi born teacher telah tertanam kuat sikap peka, peduli, berkorban dan tidak pernah berpikir ada pamrih dalam pelayanan. Dia loyal dan totalitas. Pelayanannya terbebas dari paradigma "do ut des" (saya beri supaya dia beri). Ia mengasa profesinya sampai titik professional, karenanya dihargai mahal.
Kepribadian "born teacher" akan selalu berduka ketika rekan sepenangungan (peserta didik) terlilit problematika dan tidak capai tingkatan "titik bidik" yang telah dipatok. Hal inilah yang jadi pembeda terhadap subyek lain yang be teacher in the end, ungkap J. Bire (2012), dalam materi, "Models of learning".
Sementara pakar pendidikan, Drost, S J, (2008) dalam bukunya "Guru mengajar atau mendidik" merespon kinerja "born teacher" sebagaimana penjelasan di atas sebagai bukti kualitas kinerja "guru hebat". Â Pertanyaan yang tampil sebagai bahan refleksi: Â Jika anda guru, "are you a born teacher?"*** (to be continued).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H