Pertandingan kedua grup A semalam (21/11) mempertemukan tim juara Afrika dengan wakil Eropa, yaitu Senegal dan Belanda. Pertandingan yang berlangsung di Al Thurmama Stadium Doha tersebut berakhir dengan skor 0-2 untuk Belanda berkat gol yang dicetak oleh Gakpo dan Klaassen di babak kedua.
Tak banyak momen yang terjadi hingga 30 menit terakhir di babak kedua. Seperti apa jalannya pertandingan?
Starting XI
Senegal (4-3-3): Mendy; Sabaly, Koulibaly, Cisse, Diallo; Kouyate, Gueye, Mendy; Diatta, Dia, Sarr
Belanda (3-4-1-2): Noppert; de Ligt, van Dijk, Ake; Dumfries, Berghuis, de Jong, Blind; Gakpo; Janssen, Bergwijn
Kedua tim tampil tanpa bintang mereka, Sadio Mane dan Memphis Depay. Mane harus absen dari Piala Dunia akibat cedera kakinya, sementara Depay belum sepenuhnya fit sehingga harus duduk di bangku cadangan dari awal pertandingan.
Babak Pertama
Sejak awal berjalannya pertandingan, Senegal melakukan pressing yang merepotkan lini belakang dan tengah Belanda. Hal ini menyebabkan Belanda sering kehilangan bola.
Pressing Senegal yang cukup agresif dapat terbilang sukses, sebab di 10 menit pertama sering terjadi kesalahan passing yang dilakukan pemain-pemain Belanda. Hal ini kemudian dapat dimanfaatkan Senegal untuk melakukan serangan balik.
Senegal menguasai jalannya permainan selama 15 menit pertama. Ismaila Sarr yang ditempatkan di posisi Sadio Mane cukup berhasil menjalankan tugasnya sebagai pengganti bintang Bayern München tersebut. Sarr yang menjadi kunci serangan Senegal sering memberi ancaman dari sayap kiri. Ruang yang ditinggalkan Dumfries dapat diekspos olehnya.
Walaupun terus dipress, Belanda dapat sesekali ‘bernapas’ karena adanya Frenkie de Jong yang menjadi motor di lini tengah. De Jong sering bekerja keras untuk keluar dari pressing Senegal lewat dribblenya ke depan. Pemain Barcelona tersebut juga memegang peran penting untuk mengalirkan bola ke lini depan Belanda.
Belanda mulai keluar dari tekanan mulai menit ke-30. Mereka juga mulai melancarkan serangan lewat crossing ke arah kotak penalti lawan, namun akurasinya masih sangat rendah. Dari 16 cross yang dilakukan hanya 4 yang sampai ke rekan mereka, dengan presentase 25%.
Babak pertama merupakan babak yang sulit untuk Belanda, sebab serangan mereka belum dapat membuat Edouard Mendy bekerja keras. Dari 5 tembakan yang dilakukan Belanda, belum ada yang mengarah ke gawang Senegal. Sedangkan Senegal sedikit lebih efektif, dari 6 tembakan terdapat 1 tembakan yang mengarah ke gawang Noppert.
Walaupun belum ada gol yang terjadi, secara umum permainan di babak pertama cukup menarik dikarenakan kedua tim memainkan sepak bola positif, yang artinya mereka sama-sama berusaha untuk menyerang.
Babak Kedua
Di babak kedua, pertandingan berjalan datar hingga menit 60. Belanda cenderung pasif dan tidak mengalami perubahan dari segi ofensif. Hal ini berbanding terbalik dengan serangan Senegal yang justru menjadi jauh lebih berbahaya. Namun hal ini sekaligus menjadi panggung aksi untuk Noppert yang baru memulai debutnya bersama timnas Belanda.
Senegal mendapat 1 peluang dari tendangan Boulaye Dia di menit 65 yang masih dapat diamankan dengan baik oleh Noppert dengan full stretch. Selain itu, tembakan Idrissa Gueye dari tengah di menit 73 masih juga bisa ditepis Noppert. Keputusan van Gaal memanggilnya dalam turnamen ini mulai terlihat berhasil.
Di menit 70, Senegal mulai menurunkan intensitas dengan bertahan di babak sendiri sambil mengincar counter. Di sini Belanda mulai dapat berkreasi atas serangannya.
Mereka kemudian melakukan perubahan dengan menarik keluar Berghuis dan Bergwijn yang kurang mengesankan di pertandingan ini dan memasukkan Koopmeiners dan Klaassen. Koopmeiners dapat menjadi penyeimbang di lini tengah dengan karakter defensifnya, serta masuknya Klaassen dapat membantu membangun serangan bersama Depay yang sebelumnya telah masuk lebih dulu di menit 62 menggantikan Janssen.
Cody Gakpo menjadi pemecah kebuntuan lewat gol sundulannya di menit 84, berkat asis cantik de Jong dari lini kedua. Di sini visi Frenkie de Jong yang luar biasa kembali terlihat. Gol tersebut mirip dengan gol yang dicetak Raphinha di Barcelona saat melawan Osasuna.
Menuju akhir pertandingan, tambahan waktu 8 menit membuat Belanda semakin gencar untuk kill the game. Belum sempat wasit meniup peluit panjang, Davy Klaassen menutup pertandingan dengan golnya di menit 98 hasil bola muntah dari tembakan Memphis Depay yang ditepis Edouard Mendy. Umpan jauh dari Noppert kepada Depay sebelumnya ikut berperan atas terjadinya gol ini. Belanda menang dengan skor 0-2 dan berhak mendapatkan 3 poin berharga.
Ulasan
Secara garis besar, Senegal boleh dibilang tidak layak kalah. Mereka lebih menguasai jalannya pertandingan serta lebih sering mengancam gawang Belanda. Hingga akhir pertandingan, Senegal telah melakukan 15 tembakan dan 4 di antaranya on target /Â tepat sasaran. Secara peluang, expected goals yang dihasilkan Senegal lebih baik daripada Belanda (0.89 : 0.67). Sayangnya sejumlah peluang yang didapat belum bisa dieksekusi dengan baik. Noppert yang tampil gemilang untuk Belanda menjadi penghalang mereka untuk mencetak gol di pertandingan ini.
Di sisi lain, Belanda menang dari segi efektivitas. Dari total 10 tembakan, 3 tembakan yang tepat sasaran baru terjadi di menit 80 keatas. Ini menjadi indikasi bahwa perubahan yang dilakukan van Gaal di menit 70 terbilang sukses. Sedangkan 7 tembakan lainnya merupakan perpaduan antara tendangan spekulasi yang diblok dan sundulan off target / meleset dari tendangan sudut.
Dari 11 pemain Belanda yang tampil pertama, tidak ada yang mengesankan kecuali de Jong, Noppert, dan Gakpo. Duet Bergwijn dan Janssen di depan belum berjalan dengan baik, sehingga kehadiran Depay tentu masih diperlukan.
Sedangkan Ismaila Sarr menjadi pemain yang paling bersinar di tim Senegal. Dirinya mampu menjadi kunci serangan Senegal, walaupun tidak sebagus Sadio Mane.
Jika harus memilih pemain terbaik dari pertandingan ini, sulit untuk memilih salah satu dari de Jong dan Noppert. Mereka adalah kunci kemenangan Belanda pada pertandingan ini. Namun berkat visi dan kerja kerasnya, rasanya de Jong lebih cocok menjadi Man of The Match.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H