Ulasan
Secara garis besar, Senegal boleh dibilang tidak layak kalah. Mereka lebih menguasai jalannya pertandingan serta lebih sering mengancam gawang Belanda. Hingga akhir pertandingan, Senegal telah melakukan 15 tembakan dan 4 di antaranya on target /Â tepat sasaran. Secara peluang, expected goals yang dihasilkan Senegal lebih baik daripada Belanda (0.89 : 0.67). Sayangnya sejumlah peluang yang didapat belum bisa dieksekusi dengan baik. Noppert yang tampil gemilang untuk Belanda menjadi penghalang mereka untuk mencetak gol di pertandingan ini.
Di sisi lain, Belanda menang dari segi efektivitas. Dari total 10 tembakan, 3 tembakan yang tepat sasaran baru terjadi di menit 80 keatas. Ini menjadi indikasi bahwa perubahan yang dilakukan van Gaal di menit 70 terbilang sukses. Sedangkan 7 tembakan lainnya merupakan perpaduan antara tendangan spekulasi yang diblok dan sundulan off target / meleset dari tendangan sudut.
Dari 11 pemain Belanda yang tampil pertama, tidak ada yang mengesankan kecuali de Jong, Noppert, dan Gakpo. Duet Bergwijn dan Janssen di depan belum berjalan dengan baik, sehingga kehadiran Depay tentu masih diperlukan.
Sedangkan Ismaila Sarr menjadi pemain yang paling bersinar di tim Senegal. Dirinya mampu menjadi kunci serangan Senegal, walaupun tidak sebagus Sadio Mane.
Jika harus memilih pemain terbaik dari pertandingan ini, sulit untuk memilih salah satu dari de Jong dan Noppert. Mereka adalah kunci kemenangan Belanda pada pertandingan ini. Namun berkat visi dan kerja kerasnya, rasanya de Jong lebih cocok menjadi Man of The Match.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H