Walaupun terus dipress, Belanda dapat sesekali ‘bernapas’ karena adanya Frenkie de Jong yang menjadi motor di lini tengah. De Jong sering bekerja keras untuk keluar dari pressing Senegal lewat dribblenya ke depan. Pemain Barcelona tersebut juga memegang peran penting untuk mengalirkan bola ke lini depan Belanda.
Belanda mulai keluar dari tekanan mulai menit ke-30. Mereka juga mulai melancarkan serangan lewat crossing ke arah kotak penalti lawan, namun akurasinya masih sangat rendah. Dari 16 cross yang dilakukan hanya 4 yang sampai ke rekan mereka, dengan presentase 25%.
Babak pertama merupakan babak yang sulit untuk Belanda, sebab serangan mereka belum dapat membuat Edouard Mendy bekerja keras. Dari 5 tembakan yang dilakukan Belanda, belum ada yang mengarah ke gawang Senegal. Sedangkan Senegal sedikit lebih efektif, dari 6 tembakan terdapat 1 tembakan yang mengarah ke gawang Noppert.
Walaupun belum ada gol yang terjadi, secara umum permainan di babak pertama cukup menarik dikarenakan kedua tim memainkan sepak bola positif, yang artinya mereka sama-sama berusaha untuk menyerang.
Babak Kedua
Di babak kedua, pertandingan berjalan datar hingga menit 60. Belanda cenderung pasif dan tidak mengalami perubahan dari segi ofensif. Hal ini berbanding terbalik dengan serangan Senegal yang justru menjadi jauh lebih berbahaya. Namun hal ini sekaligus menjadi panggung aksi untuk Noppert yang baru memulai debutnya bersama timnas Belanda.
Senegal mendapat 1 peluang dari tendangan Boulaye Dia di menit 65 yang masih dapat diamankan dengan baik oleh Noppert dengan full stretch. Selain itu, tembakan Idrissa Gueye dari tengah di menit 73 masih juga bisa ditepis Noppert. Keputusan van Gaal memanggilnya dalam turnamen ini mulai terlihat berhasil.
Di menit 70, Senegal mulai menurunkan intensitas dengan bertahan di babak sendiri sambil mengincar counter. Di sini Belanda mulai dapat berkreasi atas serangannya.
Mereka kemudian melakukan perubahan dengan menarik keluar Berghuis dan Bergwijn yang kurang mengesankan di pertandingan ini dan memasukkan Koopmeiners dan Klaassen. Koopmeiners dapat menjadi penyeimbang di lini tengah dengan karakter defensifnya, serta masuknya Klaassen dapat membantu membangun serangan bersama Depay yang sebelumnya telah masuk lebih dulu di menit 62 menggantikan Janssen.
Cody Gakpo menjadi pemecah kebuntuan lewat gol sundulannya di menit 84, berkat asis cantik de Jong dari lini kedua. Di sini visi Frenkie de Jong yang luar biasa kembali terlihat. Gol tersebut mirip dengan gol yang dicetak Raphinha di Barcelona saat melawan Osasuna.
Menuju akhir pertandingan, tambahan waktu 8 menit membuat Belanda semakin gencar untuk kill the game. Belum sempat wasit meniup peluit panjang, Davy Klaassen menutup pertandingan dengan golnya di menit 98 hasil bola muntah dari tembakan Memphis Depay yang ditepis Edouard Mendy. Umpan jauh dari Noppert kepada Depay sebelumnya ikut berperan atas terjadinya gol ini. Belanda menang dengan skor 0-2 dan berhak mendapatkan 3 poin berharga.