Poin kedua, jangan pernah berjanji untuk menikahi atau apapun itu jikalau kita menyadari adanya perbedaan latar belakang.
Hal ini adalah spekulasi penulis secara pribadi, tetapi saya melihat kalau sepertinya kasus ghosting level nasional ini berkaitan dengan adanya perbedaan latar belakang.Â
Kaesang, putra Jokowi, sudah jelas-jelas merupakan seorang keturunan Jawa dengan agama Islam seperti sang ayah. Di sisi lain, Felicia Tissue memiliki keturunan tionghua dan sepertinya beragama Buddhisme (jikalau kita melihat pernyataan sang ibu yang mengatakan terjadi janji depan altar).Â
Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan salah satu pindah agama, lalu kembali ke agama masing-masing jikalau memang terdapat perbedaan prinsip yang sangat kuat.
Tetapi, banyak orang yang tidak menyadari akan adanya perbedaan yang paling mendasar, yaitu, Kaesang merupakan anak presiden, sedangkan Felicia adalah rakyat biasa.Â
Posisi anak presiden inilah yang membuat Kaesang tidak bisa menyelesaikan masalah latar belakang yang ada sebelumnya. Jikalau saja posisi Kaesang bukan seorang anak presiden, mungkin hubungan mereka baik-baik saja. Mungkin Kaesang bisa berpindah ke agama Felicia atau mungkin sebaliknya. Tetapi, sayangnya tahta berkata lain.
Poin ketiga, segala sesuatu yang dimulai secara baik-baik, hendaklah diakhiri secara baik-baik pula.
Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa inti dari permasalah Kaesang adalah hubungan mereka yang tidak diakhiri secara baik-baik. Padahal, jikalau Kaesang meminta putus secara baik-baik dari Felicia Tissue (menurut postingan sang ibu, ini tidak terjadi kepada felicia), mungkin hal seperti ini tidak akan terjadi.
Sayangnya, karena poin pertama tadi, Kaesang secara sepihak memutus komunikasi, maka semua menjadi tidak baik-baik saja. Sekalipun Kaesang tidak selingkuh, tetap saja hal tersebut menjadi tidak baik-baik saja karena adanya perilaku ghosting yang sangat tidak etis.
Apapun masalah yang terjadi, alangkah baiknya untuk diakhiri secara baik-baik. Saya pun yakin jikalau Kaesang membicarakan baik-baik sebelumnya untuk putus, sang ibu tidak akan melakukan protes seperti yang terjadi saat ini. Namun, sayangnya yang terjadi adalah hal yang sebaliknya. Hubungan yang telah dibangun bertahun-tahun diakhiri dengan ghosting, yang artinya tidak secara baik-baik.Â
Meskipun demikian, kembali lagi, bahwa apa yang telah terjadi dalam kehidupan Kaesang dan Felicia adalah pilihan mereka. Semuanya telah terjadi.Â