Mohon tunggu...
Vincent Sanjaya
Vincent Sanjaya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya suka menulis, sayaorangnya humoris namun serius ketika sedang mengerjakan sesuatu, dan saya suka topik yang menghibur serta kontroversial karena saya suka menilai sesuatu dari berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Filsafat Kasus Viral BTR Meyden Bertikai dengan Deddy Cobuzer dan Agung Karmalogy

6 Desember 2022   13:30 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:36 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sehingga jika kita
kaitkan dengan Deddy Cobuzer, kehendak emosi Deddy Cobuzer telah berhasil mengalahkan lapisan akal sehat miliknya, dalam arti beliau pasti sudah sadar bahwa tindakan atau video yang
menyindir seseorang itu sudah jelas tidak baik, namun karena hakikat manusia itu adalah
kehendak maka ada kalanya manusia tersebut akan mengikuti kehendaknya. Meskipun dalam
kasus ini mungkin terjadi banyak kesalahpahaman dan mungkin ada beberapa kesalahan dari
pihak BTR Meyden.

Namun tindakan menyindir lalu dipublikasikan itu adalah tindakan yang
dapat dinilai cukup buruk, apalagi bagi seorang Deddy Cobuzer yang sering menjadi tokoh
penengah yang objektif dan netral. Dan sekali lagi tidak heran bahwa banyak warganet yang
kecewa akan hal tersebut.

Dari sisi BTR Meyden pun, tindakan yang dilakukan proplayer esport tersebut didasari oleh
kehendak butanya juga. Anggota tim Bigetron tersebut mengikuti kehendak atau keinginan
dirinya yang tidak ingin direndahkan sehingga ia tidak memberikan izin tanyang untuk podcast
pertamanya tersebut. BTR Meyden menilai bahwa video Podcast tersebut merendahkan dirinya
dan menyinggung privasi miliknya yaitu keperawanan. 

Sama halnya dengan Deddy Cobuzer,
BTR Meyden pun tidak dapat membatasi kehendaknya tersebut.Adapula alasan BTR Meyden
yang merasa podcast tersebut cenderung menimpang kearah Agung, karena Agung diajak omong
lebih banyak daripada ia. Itu pun adalah kehendak butanya yang dimana kalau dipikirkan secara
akal sehat, harusnya kita sebagai manusia yang berakal budi itu pasti akan mengalah dan tidak
mempermasalahkan hal tersebut, karena ujungnya jika hal tersebut dipermasalahkan kedua pihak
akan dirugikan. Kedua pihak yang sudah bersusah payah dalam membuat video tersebut menjadi
tidak berguna.

Ada pula dari sisi Agung Karmalogy yang sudah jelas telah melakukan hal yang hampir sama
dengan Deddy Cobuzer. Tiktokers tersebut menyinggung dan menyindir BTR Meyden yang
dimana tindakan tersebut tidaklah baik. Jikalau ia dapat membatasi kehendaknya tersebut
selebritas tiktok tersebut tidak akan mendapatkan hujatan seperti yang terjadi sekarang.
Meskipun hujatan yang ada berbalik ke BTR Meyden, jika dipikirkan secara akal sehat, tidak ada
baiknya jika kita melukai satu sama lain.

Jika kita pikirkan lagi, akan lebih baik kalau masalah tersebut tidak sampai ke publik. Akan lebih
menguntungkan jikalau masalah tersebut diselesaikan dengan privasi. Karena kembali lagi, jika
kita pikirkan secara akal sehat, menyindir dan mempublikasikan hal tersebut tidak akan
menguntungkan siapapun. Hal tersebut hanya untuk memuaskan kehendak emosi yang mereka
miliki. Meskipun akan dapat penghasilan dari video tersebut, tapi pasti akan ada orang yang
tidak suka atau tidak setuju akan video tersebut dan malah berujung menjadi pedang bermata dua
bagi mereka.

Kesimulan

Seperti yang dikatakan oleh Schopenhauer bahwa hakikat manusia sebenarnya adalah kehendak.
Jadi mau sepintar apapun orangnya, sebijak apapun orangnya, secerdas apapun, akan ada kalanya
tindakan manusia akan dikendalikan oleh kehendak buta miliknya. Wajar kalau hal tersebut
terjadi tapi yang harus kita lihat adalah apa yang mereka lakukan setelah menyadari tindakan
mereka tersebut.

Apakah mereka akan sadar dan mengintropeksi dirinya sendiri serta berubah
menjadi lebih baik atau mereka akan terus hidup terus menerus berdasarkan kehendak buta milik
mereka.

Pada kasus ini Deddy Cobuzer, Agung Karmalogy, dan BTR Meyden pun telah menyadari 

bahwa tindakan mereka tersebut adalah tindakan yang kurang baik dan telah meminta maaf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun