Mohon tunggu...
vincentius EkaPutra
vincentius EkaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

selamat datang, terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosa Asal dalam Gereja Katolik

6 September 2023   10:18 Diperbarui: 6 September 2023   10:19 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

            Paulus mengemukakan dosa asal pada suratnya kepada jemaat di Roma 5:12-21. Menurut Paulus kuasa dosa sudah ada sebelum manusia mampu melakukan dosa secara pribadi. Dosa tersebut sudah ada sejak masa Adam dan dosa yang ada pada Adam tersebut diturunkan dan diwariskan kepada anak cucu nya. Yang melakukan dosa itu adalah Adam dan hawa akan tetapi dosa tersebut diwariskan sempai ke generasi sekarang.        

 

            Agustinus memahami bahwa Allah menganugerahkan kehendak yang baik kepada Adam dalam proses penciptaan Allah tidak memiliki keinginan untuk mencobai Adam. Sebelum melakukan dosa, Adam baik di hadapan Allah. Godaan iblis (ular) yang dikisahkan dalam Kej 3 membuat Adam dan Hawa terlena dan melakukan kesalahan sehingga mereka menjadi jauh dari Allah. Untuk menyelamatkan diri, mereka berdalih dan saling menuduh ( lht. Kej 3:12-14).  Dosa menurut konsep dan ajaran Gereja Katolik adalah orang-orang yang melanggar kesepuluh perintah Allah, namun di luar kesepuluh perintah Allah  itu masih ada dosa lagi yang sudah ada dan diwariskan pada manusia sejak lahir ke dunia. Dosa itu adalah dosa asal yang merupakan dosa waris dari Adam dan Hawa. Begitu lahir ke dunia sudah memikul beban dosa Pundak Nya. Sejak itu semua anak keturunan Adam dan Hawa lahir sebagai pendosa-pendosa turunan.

 

Bagi Yustinus Martir, dosa dipahami sebagai ketidakpercayaan dan ketidak mengertian manusia tentang hal yang baik. Namun, dalam ajaran Tertullianus bisa kita temukan secara jelas mengenai ajaran dosa warisan, apabila dibandingkan dengan para teolog lain pada zamannya. Menurutnya, kejahatan terdapat dalam jiwa manusia yang hampir menjadi suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan hakikat manusia itu sendiri, karena alasan itulah ia berpendapat bahwa anak kecil pun harus dianggap sebagai orang yang tidak bersih dari dosa. Meskipun Tertullianus berpendapat demikian, namun ia sama dengan Yustinus yang menekankan adanya kehendak bebas pada diri manusia. Bahkan pandangan Tertullianus melangkah lebih jauh ke depan daripada para teolog lainnya, ia meyakini bahwasanya setiap jiwa manusia pada hakikatnya adalah Kristen.

 

Komentar 

 

Jika dilihat awal mula dosa dalam agama Kristen ada kesamaan yaitu dosa yang terjadi pada Adam dan Hawa yang melawan dan melanggar perintah Allah. Pada  dasarnya dosa yang mereka refleksi itu terjadi karena kehendak, pikiran dan perbuatan yang berasal dari tingkah laku manusia itu sendiri. Dalam pandangan Protestan dosa itu mengakibatkan manusia mendapat hukuman dari Allah, dosa mengakibatkan terputusnya hubungan antara manusia dengan Allah karena kebebasan kehendak dari manusia itu sendiri. karena dosa, sekarang Adam dan hawa di usir dan tidak boleh lagi masuk ke taman Eden. Mereka juga harus meninggalkan taman itu dan tidak dapat kembali lagi kesitu. Jadi, kematian rohani , terputus dari Allah, langsung terjadi pada waktu kejadian itu terjadi. Kematian jasmani pasti akan dialami sekali waktu. Dan peringatan dari Allah memang benar. Tetapi Ia terus memeperkedilkan mereka dan memberi mereka pakaian sebelum mereka pergi keluar dari taman Eden.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun