96 pekerja sanitasi yang tinggal di daerah perkotaan Shijiazhuang direkrut selama Januari hingga Februari 2016. Semua peserta yang terdaftar diacak menjadi 2 kelompok; kelompok perlakuan menghirup campuran H2O2 (66,67%33,33%) 1 jam per hari selama 30 hari, sedangkan kelompok kontrol menghirup campuran N2O2 (66,67%33,33%) 1 jam per hari selama 30 hari.Â
Hasil:Â
(1) Kadar FeNO kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.
(2) Tingkat FEV1 secara signifikan lebih tinggi pada peserta dari kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol.Â
(3) Tingkat sputum MMP-12 dan SOD3 secara konsisten lebih rendah pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol pada setiap titik waktu.
(4) Kadar serum IL-2 dan SOD3 lebih rendah pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol sedangkan IL-10 lebih tinggi daripada kelompok kontrol pada setiap titik waktu.
(5) Inhalasi hidrogen memperbaiki gejala pernapasan seperti batuk.Â
Kesimpulan:Â
Menghirup gas hidrogen dapat mengurangi peradangan saluran napas dan stres oksidatif pekerja sanitasi yang terpapar polusi udara. Bahkan ada efek penghambatan yang signifikan pada tingkat respon inflamasi sistemik. Yang penting, menghirup hidrogen dapat memperbaiki gejala pernapasan seperti batuk.
(Sumber: Protective effect of hydrogen on the lung of sanitation workers exposed to haze https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27938540/ )
=====