Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesalahan Bukan pada Vaksin Covid19, Tetapi pada Kesesatan Definisi

11 Maret 2021   08:20 Diperbarui: 11 Maret 2021   17:46 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

6. Berdasarkan tulisan bapak Dahlan Iskan asumsi saya, peserta vaksin Sinovac akan mengalami masa dimana jika di test PCR maka hasilnya akan Positif: “””Teman-teman saya banyak yang tidak sabar. Baru satu minggu sudah tes. "Sudah muncul sih, tapi baru 7," katanya. "Teman saya bahkan hanya 2," tambahnya. "Tapi teman saya lainnya ada yang 37, ada juga yang 36," katanya. "Ada satu yang masih nonreaktif," katanya pula.””” Aturannya setelah hasil Swab PCR sempat Positif maka perlu karantina mandiri selama dua minggu. Jika kita asumsikan sejak hari pertama kali disuntik vaksin, ditambah 14 hari lalu suntikan kedua, ditambah 14 hari menunggu hasil, dan hasilnya berhasil. Maka diasumsikan jika aturan (14 hari setelah negatif Covid19 belum berubah) maka tiap peserta vaksinasi Sinovac akan dituntut oleh lingkungannya yang ketakutan/paranoid Covid19  untuk karantina mandiri 14+14+14=42 hari minimal. Jika vaksinasinya gagal (14 hari setelah suntikan kedua hasil Swap PCR Test masih Positif misal angkanya 30 sampai 39) maka karantina mandiri yang harus dijalankan adalah 14+14+?+14 hari, “?” hari itu dihitung dari jumlah hari (sejak 14 hari setelah suntikan vaksin kedua dan ditemukan hasil Swab PCR Positif) sampai melakukan Swap PCR Test lagi dan hasilnya Negatif. Saya coba asumsikan 14+14+(7)+14 = 49 hari minimal bisa lebih.

7. Bagi pekerja menengah ke bawah Covid19 ini tidak terlalu penting, yang penting adalah mereka rutin mendapatkan gaji bulanan dan berbagai gaji harian yang berupa uang makan dan uang transport yang akan hangus jika mereka tidak hadir bekerja. Berdasarkan asumsi asumsi yang saya tulis di atas berarti:

* Jika kena virus Covid19, PCR Positif bukan karena vaksin. 5x 7 hari = 35 hari minimum karantina mandiri, sehingga tidak dapat gaji harian 35 hari dikurangi hari libur.

* Jika mengikuti vaksin Covid19 Sinovac, PCR mungkin Positif selama proses vaksin, tetapi negatif di 14 hari setelah suntikan vaksin kedua. (14+14 hari). 14+14+14karantina=42 hari.

* Jika mengikuti vaksin Covid19 Sinovac, di hari ke 14 setelah suntikan vaksin kedua PCR Positif. 14+14+(7)+14karantina= 49 hari minimal bisa lebih. Kasus ekstrim nya cerita Indri teman bapak Dahlan Iskhan, misalnya asumsi 14+14+(13)+14=55 hari. Pada akhirnya setelah Positif Covid19 bu Indri juga akhirnya memiliki antibody terhadap Covid19.  

””” Kita sudah tahu afikasi vaksin Sinovac itu 65 persen. Artinya: dari 100 orang yang divaksin ada kemungkinan yang 35 orang tidak berhasil. Yakni tidak berhasil memiliki anti-virus Covid-19. Baca Juga: Pakar Sebut B117 Bisa Bikin Vaksinasi Covid-19 Massal Selama Ini Gagal Sebenarnya itu juga tidak apa-apa kalau saja semua orang sudah menjalani vaksinasi. Yang 65 orang itu tidak akan tertulari dan tidak akan menularkan. Dengan demikian yang 35 orang tadi ikut terbawa aman. Itulah prinsip herd immunity. Meski ada 35 orang yang tidak punya antibodi mereka tidak lagi bahaya.”””

Jadi apakah antibody, immunitas terhadap virus Covid19 prosesnya harus melulu mengalami virus Covid19 dan paket karantina. Apa bedanya antara kena Covid19 karena tertular atau via vaksin? Karena saya telah mengalami Swap PCR Covid19 Positif, mengikuti pengobatan di RS Khusus Covid19 hingga akhirnya hasil PCR Negatif dan melalui masa karantina selama 2 minggu setelahnya, jadi saya adalah lulusan alumni virus Covid19.    

“””Kini Indri sudah negatif. Berarti dia sudah punya imunitas. Hanya saja dia akan bingung: munculnya imunitas itu karena vaksin atau karena terkena Covid? Dalam kasus saya, saya tidak bingung. Saya kan juga memiliki kekebalan ganda. Anti Covid-19 saya itu dari dua sumber sekaligus. IgG dan IgM saya reaktif semua –dengan nilai yang di atas 2.000. Itu menandakan bahwa kekebalan saya muncul dari dua sumber. Yang pertama dari transfusi plasma konvalesen. Yang kedua dari Covid yang menyerang saya. Waktu itu dokter di RS Premier Surabaya memang bertindak cepat. Yakni setelah terkena Covid lewat satu minggu badan saya belum mengeluarkan antibodi. Maka di hari ke-8 dokter memberi saya transfusi plasma konvalesen. Dua hari kemudian antibodi saya muncul. Yang dari konvalesen itu. Eh, lima hari kemudian muncul pula antibodi yang dari tubuh sendiri–akibat terserang Covid. Semua orang harus vaksinasi. Tapi juga harus siap mental untuk tergolong yang 35 persen.”””

JADI BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Pemerintah perlu membuat suatu definisi yang jelas untuk Rumah Sakit, kantor, dan tempat-tempat banyak orang bekerja tentang pembacaan PCR Test. Akan sulit membuktikan seorang yang ikut vaksin Covid19 hasil Swab PCR Test nya positif, karena tertular (virus hidup) dari orang lain atau karena virus mati yang disuntikkan sebagai bagian dari proses vaksin Sinovac.

Standart Operationg Prosedur (SOP) nya harus sangat jelas dan tegas. Misalnya bagaimana mengkombinasikan antara vaksin dengan alat test Covid19, yang teliti mengetahui keberadaan virus meski tidak tahu virusnya hidup atau mati yaitu Swap PCR Test, dengan Rapid Test Antibodi yang mengukur ada-tidaknya antibodi terhadap virus Covid19. Harus ada definisi yang jelas, jika misalnya PCR test Positif, lalu Rapis Test Antibody Positif maka bagaimana? Apakah boleh dianggap virusnya mati dan tubuh sudah memiliki antibodi? PCR Test di angka berapa yang dianggap tidak menular, setahu saya lain dokter masih ada perbedaan. Ada yang menganggap 33 sudah tidak menular, ada yang di angka 38 tidak menular dan ada yang ngotot harus di atas 40 PCR benar-benar negatif. Apakah benar jika definisi ditentukan oleh paranoid masing-masing orang akan virus Covid19. Sangat diperlukan suatu definisi yang seragam yang diwajibkan untuk diyakini bersama-sama oleh segenap warga negara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun