Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesalahan Bukan pada Vaksin Covid19, Tetapi pada Kesesatan Definisi

11 Maret 2021   08:20 Diperbarui: 11 Maret 2021   17:46 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saya mengumpulkan beberapa asumsi tentang sifat virus Covid19, Swab PCR Test (Covid19) dan peraturan di beberapa kantor atau tempat kerja bagi yang berpenghasilan menengah ke bawah, saya coba rincikan dulu asumsi-asumsi saya sebelum mempertanyakan solusi apa yang sudah tersedia menghadapi fenomena ini:

1. Vaksin Sinovac buatan Republik Rakyat Tionghoa menggunakan cara yang lebih kuno yaitu dengan menyuntikan virus mati ke tubuh peserta vaksin, sehingga tubuh berusaha mengenali virus mati yang masuk dan membuat antibodi untuk berjaga-jaga dan melawan jenis virus tersebut.

2. Swap PCR sangat teliti untuk mengetahuiapakah ada Virus Covid19 di dalam tubuh pasien tetapi kesulitan membedakan virus hidup dan virus mati. Semakin kecil angkanya berarti virus (hidup atau mati) semakin mudah ditemukan, berarti virusnya semakin banyak. Semakin besar angkanya berarti virus (hidup atau mati) lebih sulit ditemukan, berarti jumlah virus semakin sedikit. Jika angka lebih besar dari empat puluh kondisi ini disebut Negatif (Hasil Swap PCR Negatif). Biaya 1x pengetesan Swap PCR adalah sekitar satu juta rupiah.

3. Di banyak tempat kerja biasanya ada memperlakukan aturan bahwa jika hasil Swap PCR Positif, atau Swap Antigen Positif; maka tidak boleh masuk bekerja sampai hasil PCR Negatif plus dua minggu tambahan waktu karantina mandiri sejak hasil Swap PCR Negatif. Di beberapa tempat kerja terutama bagi pekerja rendahan misalnya Pembantu, Office Boy, Satpam, dlsb terdapat gaji bulanan, uang makan harian dan uang transport harian. Gaji bulanan biasanya lebih kecil, presentase gaji yang lebih besar diletakkan di uang makan harian dan uang transport harian. Jadi yang diterima hanya gaji bulanan saja jika tidak hadir bekerja. Bagi pembantu rumah tangga bahkan jika Swap PCR Positif bisa diberhentikan secara sepihak oleh majikan.

4. Normalnya jika tanpa gejala setidaknya hasil Swab PCR akan Negatif di minggu ke 3, jika panjang waktunya meskipun semua virus telah mati maksimal (kasus jarang) bisa sampai 3 bulan PCR tetap Positif. PCR Negatif atau Positif terkait keberadaan virus hidup maupun mati selama ada virusnya akan ditunjukkan dengan hasil PCR Positif. Jadi jika seseorang diketahui PCR Positif akan dirumahkan minimal 3 minggu (PCR Positif) ditambah 2 minggu (setelah PCR Negatif) samadengan 5 minggu. Selama lima minggu karena tidak hadir, maka tidak mendapatkan uang makan harian dan uang transport harian yang biasanya porsinya lebih besar dari gaji bulanan, ditambah harus membayar biaya Swab PCR Test sendiri. Umumnya yang terjadi demikian, meskipun bisa saja tempat kerja berbelaskasihan sehingga membuat kebijakan kebijakan untuk menolong pekerja dalam urusan uang/sumber nafkah.

5. Jika seseorang hendak masuk rumah sakit biasa/umum (bukan rumahsakit khusus Covid19) maka aturannya akan dilakukan Swab PCR Test, bahkan sekedar mau melakukan CT Scan di beberapa rumah sakit diwajibkan Test PCR, hasilnya harus Negatif terlebih dahulu untuk bisa ditangani. Jika seseorang kecelakaan dan harus segera ditangani, tetap pasien tersebut harus di test PCR terlebih dahulu dan hasilnya negatif baru boleh ditangani. Jika hasil Swab PCR Test nya Positif, maka pasien akan ditolak. Pasien yang PCR Positif prosedurnya harus dirawat di rumah sakit khusus Covid19, masalahnya rumahsakit Covid19 tidak dipersiapkan untuk menangani pasien dengan penyakit atau gejala di luar seputar masalah Covid19. Kesimpulannya jika seseorang pasien perlu penanganan langsung dan tidak bisa menunggu hasil PCR Test yang biasanya makan waktu sehari, maka beresiko tidak tertolong. Jika seorang pasien hasil PCR Test nya Positif maka jelas tidak ditangani, Rumah sakit akan menolak, jika penyakitnya gawat mungkin tidak tertolong.

6. “””Kita sudah tahu afikasi vaksin Sinovac itu 65 persen. Artinya: dari 100 orang yang divaksin ada kemungkinan yang 35 orang tidak berhasil. Yakni tidak berhasil memiliki anti-virus Covid-19.”””

Apakah definisi seseorang divaksin dan hasilnya berhasil atau gagal? Dari proses suntikan vaksin pertama, kemudian suntikan vaksin kedua, kemudian ada jangka waktu lagi hingga 14 hari setelah suntikan vaksin kedua; “””Begitu suntikan kedua melewati hari ke 14 sebaiknya memang tes: apakah "saya'' tergolong 65 persen atau masuk yang 35 persen.””” Jarak suntikan pertama ke suntikan kedua adalah 14 hari, lalu keberhasilan vaksin baru diketahui 14 hari setelah suntikan kedua. Apakah jika hasil Swab PCR Test (14 hari setelah suntikan vaksin kedua) Negatif atau lebih besar dari 40 baru dianggap berhasil, atau diukur dengan test antibody, jika hasil Swab PCR Test Positif atau lebih kecil angkanya dari 40 maka akan diperlakukan seperti orang yang kena Covid19 tanpa, gejala atau dalam proses penyembuhan Covid19.

“””Saya menerima WA dari Indri, kemarin. Ia aktivis sosial. Pernah jadi sekretaris Federasi Barongsai Indonesia. Anak tunggalnya belum lama jadi dokter. "Saya terkena Covid, 3 Maret lalu. Padahal saya sudah menjalani vaksinasi suntikan kedua tanggal 23 Februari," tulisnya…

Saya pun bertanya pada Indri: level Covidnya berapa? Dia pun menjawab: 33. ”””

(23 Feb sampai 3 Maret adalah 8 hari. Hasil Swab PCR Test masih 33, setidaknya perlu 4-5 hari lagi jika mau sampai Swap PCR Test Negatif angka PCR lebih besar dari 40) 8+5=13 hari = dua minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun