Bagi laki-laki, menang adalah segala-galanya. Itulah sebabnya ketika petenis nomor wahid dunia, Roger Federer kalah tragis dari rival utamanya, Rafael Nadal di final 'Australia Open' tahun lalu, dia sampai mengeluarkan air mata. Juga Andy Murray, saat kalah mudah dari Roger pada final 'Australia Open' minggu lalu, dia pun harus menahan tangis saat memberikan kata sambutan. Ini hanya contoh saja.
Kalau di rumah, cobalah menangkan hati suami kita dengan pujian atau penghargaan yang pantas mereka terima. Jangan sampai jika tidak mampu 'menang' di rumah, mereka mulai mencari kemenangan di luar rumah atau jatuh ke dalam pelukan perempuan lain yang bisa mengambil hati mereka. Jadi, supaya suami betah di dekat kita, buatlah diri mereka merasakan bahwa dengan kekurangan yang dimiliki, istrinya mampu melihat kelebihannya dan mencintai mereka apa adanya.
2. Kaum lelaki pandai memilah-milah pikiran.
Lelaki selalu menggolongkan mana masalah penting yang harus segera ditangani dan mana masalah yang ringan yang bisa ditunda penyelesaiannya. Jadi, mereka sering heran mengapa kaum perempuan lebih emosional dan selalu mengganggu mereka dengan masalah-masalah sepele. Apalagi saat mereka sedang sibuk dan tak ingin diganggu. Sebagai istri, marilah kita cari penyaluran emosi yang lebih positif. Sebagai contoh: bagi saya, membaca dan menulis adalah kegiatan positif sehingga bisa membuat emosi lebih terkontrol.
3. Kaum lelaki tidak suka hal-hal yang jelimet dan rumit.
Laki-laki suka memberikan jawaban atau solusi dan kemudian melangkah ke depan. Untuk itu, saat berbicara dengan mereka, jelaskan apa yang kita inginkan. Jangan beranggapan bahwa suami akan tahu dengan sendirinya atau harus mengerti apa yang kita inginkan. Ingat, mereka tidak mampu membaca apa yang tersirat dalam perkataan kita setiap saat. Saya telah membuktikan bahwa jika kita mampu mengkomunikasikan pikiran dengan jelas dan memahami pola pikir suami, maka satu per satu ganjalan batin akan hilang dengan sendirinya.
Akhir kata, menciptakan hubungan yang harmonis dengan pasangan kita haruslah dijadikan prioritas utama. Karena, pasti tidak enak hidup seatap dengan orang yang tidak hangat dan tidak punya semangat membina hubungan yang positif, bukan? Jadi, mulai saat ini, fokuskan pikiran dan perhatian Anda untuk menciptakan kehidupan perkawinan yang berpegang pada prinsip "Kehidupan perkawinan kita adalah prioritas. Sehingga apa pun akan kita lakukan untuk saling mencintai, bebas dari selingkuh, dan menyenangkan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H