Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dear Perempuan, Kenali 5 Hambatan Ini Sebelum Nyaleg

3 Agustus 2020   15:49 Diperbarui: 11 Agustus 2020   14:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menjadi seorang pemimpin diperlukan beberapa keahlian, salah satunya adalah kepiawaian berkomunikasi di depan publik. Skill ini selain dapat membantu menyalurkan aspirasi masyarakat nanti didalam persidangan, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konstituen. Karena semakin ia piawai dalam meyakinkan konstituennya, maka semakin tinggi harapan keterpilihannya nanti. 

Namun sayangnya. Skill tersebut masih menjadi hambatan, karena kurangnya kemampuan perempuan berorganisasi dan berjejaring. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya presentasi perempuan dalam kepengurusan partai di Indonesia

Hambatan Internal

Kontestasi caleg adalah kompetisi yang sengit sehingga kekompakan menjadi kunci utama. faktor selanjutnya yang menjadi potensi hambatan perempuan pada saat nyaleg dan sebelum nyaleg adalah adanya masalah internal baik tim sukses maupun partai. 

Salah satu contohnya ialah konflik yang terjadi antar caleg yang berkompetisi di daerah pemilihan yang sama. Atau masalah internal lainnya adalah ketidakmampuan caleg untuk mengantisipasi masalah tim sukses yang tidak solid.

Karena, untuk menjangkau wilayah pemilihan yang luas diperlukan kekompakan dan koordinasi antar relawan. sehingga jika caleg gagal membina tim sukses kemungkinan kinerja untuk meyakinkan konstituen akan disalip tim sukses lain

Hambatan Sosial Budaya

Budaya politik Indonesia yang masih beriklim patriarki membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi keterpilihan perempuan.

Perempuan kerap kali dipandang sebelah mata, disepelekan bahkan mendapatkan perlakuan diskriminatif dari masyarakat dibanding kandidat laki-laki. 

Berdasarkan pengalaman salah satu caleg dari Partai Solidaritas Indonesia yang bernama Dara Nasution (23) yang berasal dari dapil III Sumatera Utara pada pemilu tahun 2019 mengungkapkan, hambatannya pada saat pemilihan adalah dirinya kerapkali merasa disepelekan sebagai politisi perempuan, sehingga ia harus bekerja lebih keras untuk meyakinkan pemilih.

Selain faktor tersebut, secara umum politisi masih dianggap sebagai pekerjaan yang kurang baik, hal ini terjadi lantaran banyaknya narasi negatif yang diberitakan kepada DPR akibat banyaknya kasus korupsi yang menjerat politisi. Sehingga, hal tersebut, kerapkali membuat citra para politisi cenderung buruk di masyarakat.

Survei dari LSI mengungkapkan bahwa kepercayaan publik terhadap DPR turun dari 65% menjadi 63,5% pada tahun 2019 

Hambatan Pemilih

Pemilih merupakan kunci utama memenangkan kursi. Tak dipungkiri semua kandidat berusaha dengan berbagai cara untuk memenangkan suara konstituen dengan jumlah yang banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun