Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dear Perempuan, Kenali 5 Hambatan Ini Sebelum Nyaleg

3 Agustus 2020   15:49 Diperbarui: 11 Agustus 2020   14:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak heran rasanya jika saat ini banyak perempuan yang ingin berpolitik. Dukungan sistem dan aturan telah membuat keuntuntungan tersendiri bagi mereka. 

Sayangnya meskipun terdapat aturan kuota 30% di parlemen, terdapat berbagai hambatan yang dialami oleh politisi perempuan dimulai dari proses pra pemilihan, masa kampanye hingga pasca pemilihan. 

Alasan-alasan kultural kerapkali dijadikan alat untuk menyerang kaum perempuan. Selain itu terdapat pula alasan internal seperti penguatan kapasitas manajemen kepemimpinan dan organisasi yang masih kurang dikuasai. Hambatan-hambatan tersebut ahirnya seringkali menyurutkan hasrat perempuan untuk berpolitik berpolitik.

Pemilihan legislatif memang baru dilaksanakan pada tahun 2019, namun harus diingat melenggang ke parlemen diperlukan waktu yang tidak singkat. 

Untuk meminimalisir dana yang dikeluarkan dan pemetaan strategi diperlukan persiapan yang matang. Pemilihan legistalif merupakan kontestasi yang sengit. Sehingga para caleg harus mengidentifikasi berbagai hambatan yang berpotensi akan terjadi.

Inilah 5 hambatan yang harus dikenali caleg perempuan sebelum bertarung:

Hambatan Finansial

Sudah menjadi rahasia  umum bahwa menjadi calon anggota legislatif membutuhkan modal yang sangat besar. semakin tinggi tingkatan pemilihan caleg, maka semakin mahal biaya yang harus di keluarkan. 

Dilansir dari salah satu media online, kabarnya untuk menjadi anggota DPR RI misalnya membutuhkan biaya antara 1-2 milyar dan untuk menjadi anggota legislatif di tingkat kota/kabupaten, membutuhkan dana di kisaran ratusan juta. ada hal penting yang mendasari tingginya budget demokrasi ini. 

Jika dirasionalisasikan, biaya tersebut sebenarnya bukanlah untuk membayar pemilih, namun biaya yang meliputi alat peraga kampanye seperti biaya percetakan, baliho, sticker, kaos dan souvenir selama masa kampanye.

Sehingga untuk seorang perempuan hambatan finansial cukup menciutkan mental menjadi caleg apalagi jika terpikir untuk membayar konsultan dan biaya promosi di Koran serta iklan di TV biaya yang dikeluarkan akan lebih besar lagi.

Hambatan Pribadi

Selain faktor eksternal, hambatan yang seringkali terjadi adalah rendahnya kemampuan organisasi. Hal ini berimplikasi pada skill kepemimpinan yang dia miliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun