Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta

Pengajar Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Bahan Ajar di Era New Normal

10 Mei 2022   07:15 Diperbarui: 12 Mei 2022   11:21 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Jayanti Eka Sari Ningsih, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2022.

Memasuki era new normal bisa diartikan juga sebagai kembalinya pembelajaran secara normal. Normal yang dimaksud disini adalah pembelajaran dilakukan di sekolah dengan memadukan pembelajaran tatap muka langsung dan juga pembelajaran dalam jaringan atau bisa disebut juga dengan pembelajaran blended learning. Pembelajaran dengan tatap muka secara langsung dilaksanakan dengan mejalankan protocol Kesehatan.

Dari uraian diatas dapat disintesakan bahwa pembelajaran di era new normal yang sudah berlaku sekarang sudah menggunakan pembelajaran dengan metode pembelajaran blended. Blended learning sendiri adalah pergabungan antara pembelajaran yang dilakukan dengan tatap muka dan juga dengan pembelajaran dalam jaringan.

Pembelajaran diera new normal menuntut pendidik agar kreativitas dalam membuat pembelajaran yang bermakna dan membuat peserta didik selalu termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Untuk terus meningkatkan motivasi belajar para peserta didik maka pendidik harus bisa menguasai dan membuat bahan ajar yang dapat memotivasi peserta didik.

Bahan ajar merupakan salah satu dari beragamnya hal penting dalam proses pembelajaran Menurut Depdiknas pada tahun 2010, bahan ajar merupakan bentuk bahan-banhan yang dapat berupa seperangkat materi yang sudah disusun dengan cara yang sisstematis dan dapat digunakan oleh pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dan untuk peserta didik agar peserta didik dapat belajar. 

Selanjutnya, bahan ajar sendiri adalah bahan seperti informasi, alat maupun teks yang sudah dibuat secara sistematis untuk menampilkan kompetensi yang utuh agar mudah dan dapat dikuasai oleh peserta didik dan dapat digunakan juga dalam proses pembelajaran para peserta didik

Berdasarkan definisi yang ada maka dapat disintesakan bahwa peran pendidik dalam pengembangkan bahan ajar juga menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam suatu pembelajaran. 

Lulusan yang baik dapat diartikan bahwa lulusan itu memiliki kemampuan sesuai dengan kompetensi kelulusan. Untuk mendapatkan lulusan yang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan maka dibutuhkan pengembangan bahan ajar yang sistemanis dalam setiap kompetensinya.

Sumber: Liputan6.com
Sumber: Liputan6.com

Jenis-jenis bahan ajar, meliputi:

1. Bahan ajar secara cetak

Bahan ajar secara cetak juga dapat disajikan dalam bentuk seperti buku yang telah disusun dengan penggunaan bahasa yang sederhana, menarik serta dilengkapi gambar, keterangan, isi buku dan daftar Pustaka seperti modul, lembar kerja peserta didik, handout, buku ajar, foto atau gambar, model atau maket, leaflet, dan wallchart.

2. Bahan ajar dengar (audio)

Rekaman juga bisa dijadikan sebagai bahan ajar dikelas seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)

Jenis bahan ajar ini merupakan gabungan antara gambar dan suara seperti video cimpact disc (VCD), digital compact dics (DVD), dan film.

4. Bahan ajar multimedia interaktif

Jenis bahan ajar multimedia mulai dari pembelajaran interaktid seperti compact disc (CD).

Manfaat yang bisa didapatkan dari pembelajaran dengan diera new normal, meliputi:

1. Lebih fleksibel

Pembelajaran dengan menggunakan blended learing yang mengkombinasikan pembelajaran dengan tatap muka dan dalam jaringan membuat peserta didik mempunyai kebebasan belajar  tanpa terbatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik dapat belajar tanpa harus dating kesekolah berbeda dengan pembelajaran terdahulu yang mengharuskan peserta didik dating kesekolah dan melakukan pembelajaran dengan metode tatap muka.

2. meningkatkan keterlibatan peserta didik

Dengan metode blended learning, peserta didik terlibat dalam pembelajaran menggunakan teknologi. Dengan menggunakan teknologi, peserta duduk lebih bebas dalam mencari pembelajaran yang ada didalam internet dan ini semua dapat mengash penguasaan teknologi peserta didik.

            3. Mengajarkan tanggung jawab

            Peserta didik diajarkan untuk bertanggung jawab atas waktu agar tidak terbuang sia sia.

Tujuan dibuatnya bahan ajar sendiri meliputi:

1. Memenuhi kebutuhan anak didik sesuai kurikulum

Tujuan utama pembuatan bahan ajar adalah menyediakan materi pembelajaran yang dibutuhkan para peserta didik sesuai kurikulym yakni bahan ajar yang sesuai karakteristik dan lingkungan social peserta didik.

2. Membantu memberikan alternatif bahan ajar untuk anak didik

Pembuatan bahan ajar juga bertujuan memantu peserta didik dalam memperoleh alternatif materi pembelajaran karena terkadang buku pelajaran ang dibutuhkan untuk memenuhi kompetensi para anak susah diperoleh. Dalam hal ini, alternatif yang dapat dipilih contohnya adalah guru menyediakan bahan ajar berupa LKPD atau lainnya.

Itulah beberapa hal mengenai pengembangan bahan ajar di era new normal. Pertama pendidik harus mengetahui apa itu bahan ajar. Selanjutnya, pendidik diharuskan untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar. Berikutnya, pendidik harus juga mengetahui manfaat serta tujuan dari pembelajran yang dilakukan diera new normal itu sendiri. 

Dengan itu semua, pendidik dapat membuat bahan ajar berkualiatas, menarik serta dengan kemampuan pengembangan bahan ajar maka pendidik tidak akan kesulitan atau kehabisan materi untuk dibahas karena pendidik sudah mengerti betul mengenai pembuatan bahan ajar itu sendiri serta isi dari bahan ajar yang sudah disediakan oleh pendidik.

 Untuk mendapat bahan ajar yang lebih menarik, guru dapat menambahkan gambar maupun barcode yang berisi video berkaitan dengan materi yang akan di kembangkan. Guru juga dapat mencari referensi lainnya berkaitan dengan materi di internet. Hal ini sesungguhnya bertujuan untuk mempermudah, memotivasi dan menarik perhatian perserta didik sehingga memunculkan niat perserta didik untuk belajar menggunakan bahan ajar yang sebelumnya telah disiapkan oleh para pengajar.

Referensi:

https://blog.kejarcita.id/tips-guru-mengembangkan-bahan-ajar/

http://repository.ump.ac.id/2227/3/MULASIH%20BAB%20II.pdf

https://penerbitdeepublish.com/fungsi-bahan-ajar/#Tujuan_Pembuatan_Bahan_Ajar

https://penerbitdeepublish.com/blended-learning/#:~:text=Pembelajaran%20blended%20learning%20ini%20memberikan,mana%20saja%20dan%20kapan%20saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun