Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Nasional Menjadi Dasar dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

28 Februari 2022   18:22 Diperbarui: 28 Februari 2022   18:24 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana cara penerapan Pendidikan budaya dan karakter?

  • Apa saja upaya Pendidikan budaya dan karakter dalam mencapai  tujuan Pendidikan?

  • unnamed-3-621c5ca1317949630d0113a2.jpg
    unnamed-3-621c5ca1317949630d0113a2.jpg

    Sumber gambir : freepik.com

     Pendidikan menuju ke arah terbentuknya integritas bangsa para pelajar merupakan tanggungjawab semua pengajar. Oleh karena itu, pembinaannya pun harus oleh seorang pengajar. Dengan demikian, kurang cocok jika dikatakan bahwa membimbing para pelajar agar mempunyai karakter bangsa semata-mata ditimpahkan pada para pengajar mata pelajaran tertentu, misalnya guru Agama atau guru Kewarganegaraan. Walaupun bisa dipahami bahwa yang berwenang untuk melatih pendidikan karakter bangsa adalah para pengajar yang relevan dengan pelajaran karakter bangsa.Tanpa terkecuali, semua pengajar harus menjadikan dirinya seperti sosok teladan yang berdaulat bagi para siswanya. Sebab tidak akan mempunyai makna apapun bila seorang pengajar Kewarganegaraan melatih menangani suatu perihal yang berbeda pendapat dengan peraturan demokrasi, sementara pengajar lain dengan cara otoriter. Atau seorang pengajar pendidikan agama dalam menjawab pertanyaan para siswanya dengan cara yang inisiatif sementara penatar lain semata-mata menyodorkan asal-asalan dalam menjawab.

    Pendidikan karakter, saat ini ini mesti diperlukan bukan semata-mata di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan saat ini anggota pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak mesti dilakukan untuk perkembangan hidup Bangsa ini. Bayangkan perlombaan apa yang akan terlihat ditahun-tahun mendatang? Yang eksplisit itu akan menjadi beban kita dan orangtua untuk kurun waktu saat ini. Saat itu, anak-ank kurun waktu saat ini akan menemui kompetisi dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berprofesi ditahun tersebut akan menanggung perasaan yang sama. Tuntutan nilai asal daya manusia pada milenium mendatang tentunya memerlukan good character. Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penentuan di Amerika, 90 persen peristiwa pemberhentian disebabkan oleh norma buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang berkurang. Selain itu, terdapat penentuan lain yang mengisyaratkan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di publik ditentukan oleh emotional quotient. (Omeri, 2005)

    Sebagaimana halnya dunia pendidikan pada umumnya, pendidikan yang mensyaratkan keterkaitan banyak pihak di dalamnya. Kita tidak dapat hanya memasrahkan tugas pengajaran, terutama dalam sketsa mengembangkan karakter peserta didik, hanya semata-mata untuk guru. Sebab, setiap peserta didik menyimpan bakat konklusi yang berbeda, yang turut menetapkan kepribadian dan karakternya. Oleh karena itu, guru, orang tua maupun masyarakat seharusnya menyimpan keterkaitan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu terdapat sejumlah faktor yang mesti diperhatikan dalam sketsa melaksanakan edukasi karakter diantaranya seperti berikut :

    1. Kebijakan Pendidikan

    2. Kurikulum Terpadu

    3. Pengalama Pembelajaran

    4. Pengawasan dan Bantuan Orang Tua

    5. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
      Lihat Pendidikan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun