Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua dalam Menanamkan Pendidikan Karakter pada Anak

27 Februari 2022   11:33 Diperbarui: 27 Februari 2022   11:37 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: www.perpustakaan.peradaban.ac.id

 

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Navida Rizkina, UNJ 2022

Pendidikan karakter merupakan suatu usaha manusia secara sadar dan terpola untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna menciptakan karakter pribadinya sehingga bisa menjadi individu yg berguna bagi diri sendiri dan lingkungannya (Ruminten & Mastini, 2019). Pendidikan karakter merupakan sebuah tanggung jawab bersama, baik sekolah (guru), maupun keluarga (orang tua). Dengan kebijakan pembelajaran jarak jauh, peran orang tua dalam mendampingi kesuksesan belajar anak selama di rumah menjadi sangat penting.

            Pendidikan karakter bukanlah hal yang baru pada sistem pendidikan di Indonesia. Saat ini urgensi pendidikan karakter kembali menguat & menjadi bahan perhatian sebagai respon atau problem terutama kemerosotan moral peserta didik (Nuwa & Gisela, 2020). Telah menurunnya kualitas moral, etika, dan karakter anak dalam sistem pendidikan di masa pandemi seperti ketidakdisiplinan, ketidakjujuran, ketidaksopanan, etos kerja (belajar) yang rendah dan penuturan bahasa yang kurang baik pada anak didik di jenjang pendidikan menengah adalah problem yang sering muncul. Hal ini mengikis watak warga Indonesia yang umumnya berperilaku santun, bertoleransi, dan tertib terhadap aturan.

              Penulisan artikel ini bertujuan untuk menginformasikan kepada pembaca bahwa peran orang tua sangat penting dalam membangun pendidikan karakter bagi anaknya. Faktor biologis atau bawaan dari orang tua tersebut akan sangat mempengaruhi karakter anak. Nilai yang diinternalisasi anak akan mendorong anak untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam tingkah laku. Semoga dengan artikel ini, orang tua dapat lebih serius dalam menanamkan pendidikan karakter pada anak. Sehingga anak menjadi pribadi yang maju, mandiri, dan kokoh dalam menggenggam prinsip.

Lalu, apa saja peranan orang tua dalam pembentukan karakter pada anak? Peranan orang tua dalam pembentukan karakter pada anak meliputi:

Orang tua sebagai pendidik (Edukator)

Selama pandemi Covid-19 ini pembelajaran dilakukan dirumah menjadikan orang tua menggantikan peran guru di sekolah. Anak-anak jenjang pendidikan dasar, misalnya, belum mempunyai pengendalian diri sehingga dalam proses belajar dari rumah harus senantiasa dibantu seorang guru yang dalam hal ini adalah orang tua dalam proses transfer of knowledge (transfer pengetahuan) dan transfer of value (transfer nilai).

Orang tua sebagai fasilitator

Orang tua berperan mengarahkan anak agar berprestasi, mendukung prestasi-prestasi yang telah diraih oleh anak di sekolah, baik prestasi akademik maupun non-akademik, dan memfasilitasi tumbuh kembang anak menjadi pribadi yang memiliki perangai terpuji.

Orang tua sebagai pengawas dan pendamping

Pendampingan dan pengawasan orang tua dalam pembelajaran daring di rumah selain membantu anak dalam belajar tentu juga dapat membangun komunikasi secara intens dengan anak.

Orang tua sebagai motivator

Ketika anak mengalami keadaan stress akibat bosan belajar di rumah, motivasi sangat diperlukan bagi mereka untuk tetap semangat dalam proses kegiatan pembelajaran. Dalam situasi ini, orang tua mengambil peran sebagai motivator dengan terus memberikan motivasi dan nasihat kepada anak agar tetap antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.

331-621ac7e4870064724b5fc072.jpg
331-621ac7e4870064724b5fc072.jpg
sumber: www.kompas.com

Terdapat tiga tahapan orang tua dalam menjalankan perannya dalam mendidik karakter anak, yaitu: tahap pertama, orang tua berperan mengajarkan anak tentang pendidikan agama. Tahap kedua, orang tua berperan mengajarkan anak tentang pendidikan sosial. Tahap yang ketiga, orang tua berperan mengajarkan anak tentang pendidikan akhlak. Menurut Erzad (2018), beberapa konsep dalam mendidik anak bisa diterapkan pada kehidupan keluarga, diantaranya: mengajarkan pendidikan tauhid, mengajarkan adab & akhlak, mengajak anak dalam setiap beribadah, memperlakukan anak menggunakan bahasa yang lemah lembut, bersikap tegas di setiap kondisi, bersikap adil terhadap anak, memperhatikan perkembangan dan kesehatan anak baik jasmani juga rohani.

Maksud dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa orang tua merupakan sumber pendidikan dasar yang multidimensional, baik segi pendidikan keagamaan, sosial, sampai pendidikan akhlak pun diterapkan di dalamnya. Secara khusus, orang tua berperan dalam pembentukan karakter anak. Diharapkan orang tua dapat menjalankan perannya sebagai character builder (pembangun karakter), character enabler (pengaktif karakter) , dan character engineer (perekayasa arakter). Tujuannya supaya tercapai peningkatan karakter bermutu dan berakhlak mulia. (Jannah & Umam, 2021).

332-621ac807870064724b5fc074.jpg
332-621ac807870064724b5fc074.jpg
  

sumber: www.orami.co.id

Orang tua seringkali menghadapi kendala yang beragam dalam mendidik karakter anak, seperti anak yang enggan mendengarkan orang tua saat diberi nasihat, anak sulit untuk diminta belajar, sering membantah, sering bermain game online sampai tak kenal waktu dan semaunya sendiri. Berdasarkan kendala yang dihadapi oleh para orang tua, dapat disimpulkan bahwa kendala tersebut disebabkan oleh komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dengan anak. Selain itu, kendala internal yang dihadapi oleh sang anak yaitu kurangnya perhatian orang tua terhadap anak karena mempunyai kesibukan dalam bekerja, sehingga kurang mengurus dan mengajarkan pendidikan karakter pada anak, minimnya waktu luang untuk anak dalam mengajarkan tentang etika sehingga mengakibatkan anak menjadi kurang sopan, berkata kasar dan bertingkah laku kurang baik (Damayanti, 2019).

            Tujuan diberikannya pendidikan karakter pada anak adalah untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, memiliki jiwa toleran, patriotik, mampu berkembang secara dinamis, berdasar pada IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang dijiwai IMTAQ (iman dan taqwa) kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila (Subekti, 2018).

Kesimpulan dalam artikel ini yaitu di perlukannya peranan orang tua dalam pembentukan karakter pada anak, sebagaimana faktor biologis atau bawaan dari orang tua tersebut akan sangat mempengaruhi karakter anak. Nilai yang diinternalisasi anak akan mendorong anak untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam tingkah laku.

            Salah satu konsep penting dari peran orang tua dalam proses pendidikan karakter anak adalah orang tua sebagai pendidik (edukator), fasilitator, pengawas dan pendamping, serta sebagai motivator. Tiga poin materi utama pada pendidikan karakter yaitu pendidikan agama, pendidikan sosial, dan masalah pembiasaan aktivitas kebaikan atau pendidikan akhlak. Tiga poin pendidikan tersebut dapat dijadikan pedoman orang tua dalam mendidik anak-anaknya selama anak berada di rumah.

Untuk para orang tua sebaiknya bekerjasama dan turut mendukung pendidikan karakter anak-anak mereka. Pendidikan karakter yang yang terjadi di lingkungan keluarga perlu ditingkatkan menuju ke arah yang lebih baik lagi dengan memegang teguh tingkat konsistensi, orang tua perlu memahami metode mengembangkan karakter pada anak dengan cara yang menarik dan menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak, perlunya mengatasi hambatan yang dihadapi oleh orang tua dalam mengajarkan pendidikan karakter kepada anak melalui kegiatan parenting, dan diskusi dengan sesama orang tua.

DAFTAR PUSTAKA

 

Damayanti, N. A. (2019). Peran Orangtua PraSejahtera dalam Menanamkan Pendidikan Agama Hindu Khususnya Ajaran Tri Kaya Parisudha pada Anak di Kota Palu. Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama dan Kebudayaan Hindu, 1-10. Vol.10. No.1.

Erzad, A. M. (2018). Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Sejak Dini Di Lingkungan  Keluarga. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(2), 414-431.

Jannah, N., & Umam, K. (2021). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga di Masa Pandemi Covid-19. FALASIFA: Jurnal Studi Keislaman, 12(1), 95-115.

Nuwa, G. G. (2020). Kemerosotan Moral Siswa pada Masa Pandemic Covid-19: Meneropong Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam. Atta'dib Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 1-17.

Prabowo, S. H., Fakhruddin, A., & Rohman, M. (2020). Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak di masa pandemi covid-19 perspektif pendidikan islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 11(2), 191-207.

Ruminten, I. K., & Mastini, G. N. (2019). Peningkatan Mutu Pendidikan Keluarga Pada Era Milenial. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(2), 184-189.

Subekti, W. A. (2018). Implementasi Panca Jiwa dan Implikasinya dalam Pembelajaran di Pondok Pesantren Modern Darunnajat Desa Tegal Munding Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun