Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua dalam Menanamkan Pendidikan Karakter pada Anak

27 Februari 2022   11:33 Diperbarui: 27 Februari 2022   11:37 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua berperan mengarahkan anak agar berprestasi, mendukung prestasi-prestasi yang telah diraih oleh anak di sekolah, baik prestasi akademik maupun non-akademik, dan memfasilitasi tumbuh kembang anak menjadi pribadi yang memiliki perangai terpuji.

Orang tua sebagai pengawas dan pendamping

Pendampingan dan pengawasan orang tua dalam pembelajaran daring di rumah selain membantu anak dalam belajar tentu juga dapat membangun komunikasi secara intens dengan anak.

Orang tua sebagai motivator

Ketika anak mengalami keadaan stress akibat bosan belajar di rumah, motivasi sangat diperlukan bagi mereka untuk tetap semangat dalam proses kegiatan pembelajaran. Dalam situasi ini, orang tua mengambil peran sebagai motivator dengan terus memberikan motivasi dan nasihat kepada anak agar tetap antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.

331-621ac7e4870064724b5fc072.jpg
331-621ac7e4870064724b5fc072.jpg
sumber: www.kompas.com

Terdapat tiga tahapan orang tua dalam menjalankan perannya dalam mendidik karakter anak, yaitu: tahap pertama, orang tua berperan mengajarkan anak tentang pendidikan agama. Tahap kedua, orang tua berperan mengajarkan anak tentang pendidikan sosial. Tahap yang ketiga, orang tua berperan mengajarkan anak tentang pendidikan akhlak. Menurut Erzad (2018), beberapa konsep dalam mendidik anak bisa diterapkan pada kehidupan keluarga, diantaranya: mengajarkan pendidikan tauhid, mengajarkan adab & akhlak, mengajak anak dalam setiap beribadah, memperlakukan anak menggunakan bahasa yang lemah lembut, bersikap tegas di setiap kondisi, bersikap adil terhadap anak, memperhatikan perkembangan dan kesehatan anak baik jasmani juga rohani.

Maksud dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa orang tua merupakan sumber pendidikan dasar yang multidimensional, baik segi pendidikan keagamaan, sosial, sampai pendidikan akhlak pun diterapkan di dalamnya. Secara khusus, orang tua berperan dalam pembentukan karakter anak. Diharapkan orang tua dapat menjalankan perannya sebagai character builder (pembangun karakter), character enabler (pengaktif karakter) , dan character engineer (perekayasa arakter). Tujuannya supaya tercapai peningkatan karakter bermutu dan berakhlak mulia. (Jannah & Umam, 2021).

332-621ac807870064724b5fc074.jpg
332-621ac807870064724b5fc074.jpg
  

sumber: www.orami.co.id

Orang tua seringkali menghadapi kendala yang beragam dalam mendidik karakter anak, seperti anak yang enggan mendengarkan orang tua saat diberi nasihat, anak sulit untuk diminta belajar, sering membantah, sering bermain game online sampai tak kenal waktu dan semaunya sendiri. Berdasarkan kendala yang dihadapi oleh para orang tua, dapat disimpulkan bahwa kendala tersebut disebabkan oleh komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dengan anak. Selain itu, kendala internal yang dihadapi oleh sang anak yaitu kurangnya perhatian orang tua terhadap anak karena mempunyai kesibukan dalam bekerja, sehingga kurang mengurus dan mengajarkan pendidikan karakter pada anak, minimnya waktu luang untuk anak dalam mengajarkan tentang etika sehingga mengakibatkan anak menjadi kurang sopan, berkata kasar dan bertingkah laku kurang baik (Damayanti, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun