Mohon tunggu...
Fitri Vilona
Fitri Vilona Mohon Tunggu... wiraswasta -

Merelakan tak sebegitu berat ketika yakin akan mendapatkan yang lebih baik begitu cepat. Salam hangat, penikmat huruf ♡

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalau Kamu Tetap Tak Ada, Aku Bisa Apa?

27 Oktober 2012   18:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:19 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ohya? Benarkah? Lalu kenapa kau datang sendiri? Mana kakakmu yang tak pernah membalas satupun pesanku?"

"Maksud kau, ini?"

Adi yang tubuhnya sudah seluruhnya basah itu mengeluarkan sebuat telephone genggam yang  taka asing untukku. Yaa! Itu handphone milik Dimas.

"Hey, kenapa itu bisa ada ditanganmu? Apa kau sengaja mencuri handphone nya agar ia tak bisa melihat pesanku? Iya??!"

"Bukan, bukan begitu Helena. Justru aku datang kesini karena isi pesanmu. 15 Hari yang lalu, Kak Dimas pamit ingin pergi ke halte ini untuk menemui temannya. Tapi, Tuhan hanya mengizinkannya sampai kedepan sana, tak sampai ditempat ini."

Penjelasan Adi sudah berhasil membuat otakku keram, aku tak faham sama sekali apa maksud penjelasannya barusan. Ia menunjuk salah satu pagar jalanan yang letakknya tak jauh dari kami.

"Tuhan? Tak mengizinkan? Maksudmu? Apa kau bisa mengetahui izin Tuhan hanya dari menunjuk pagar begitu? Hah."

"Kak Dimas tertabrak disana, di depan pagar itu sebelum ia sempat menyebrang. Dan aku baru membaca semua pesan mu dari handphonenya siang tadi."

Sekarang bukan otakku saja yang keram, tapi seluruh tubuhku ikut mengeram. Aku ingat, 15 hari lalu dua jam sebelum pulang dari kantor, aku mendengar simpang siur kabar kecelakaan dari teman-teman. Aku tak ambil penasaran, karena saat itu aku sedang riang-riangnya menanti yang berjanji akan membawa hidupku bahagia sampai mati, ya.. mati.

Kini percayalah.. Akan ada saatnya, ketika yang menemuimu dan mendapatkanmu juga siap untuk meninggalkanmu, entah dengan cara apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun