Mohon tunggu...
VILLA FITRIA
VILLA FITRIA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 2.3

24 Juli 2024   21:03 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:14 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMAN 4 Muara Teweh/dokpri

Assalamulaikum, wr, wb.

Salam dan Bahagia Ibu/Bapak guru hebat.

Saya Villa Fitria, Guru di SMA Negeri 4 Muara Teweh Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah.

Kali ini saya akan menuliskan koneksi antar materi modul 2.3_Coaching untuk supervisi akademik.

Selamat membaca :)

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). 

Tujuan coaching adalah menuntun coachee untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan yang dikehendaki dan membangun kemitraan yang setara dan coachee sendiri yang mengambil keputusan. Coach hanya menghantarkan melalui mendengarkan aktif dan melontarkan pertanyaan, coachee lah yang membuat keputusan sendiri.

Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran mereka di kelas. Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai kegiatan berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni pembelajaran yang berpihak pada anak. Karenanya kegiatan supervisi akademik hanya memiliki sebuah tujuan yakni pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran (Glickman, 2007, Daresh, 2001). 

Refleksi Modul 2.3

Pemikiran Reflektif terkait Pengalaman Belajar

Pengalman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh:

Saya mempelajari coaching untuk supervisi akademik dalam modul 2.3 ini, yang bertujuan meningkatkan pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Saya juga belajar menjadi seorang coach bagi rekan sejawat. Kompetensi yang harus dimiliki seorang coaching adalah kehadiran penuh, mendengar aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot. Supervisi akademik dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pra observasi, observasi dan pasca observasi, menggunakan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi dan Tanggung jawab/komitmen.

Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar:

Takut pada saat sebelum mempelajari modul ini takut karna berkaitan dengan coaching karena itu hal yang baru dan beranggapan itu hal yang sulit. Namun pada saat pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih bersemangat dan berusaha untuk mempraktekan dengan sebaik-baiknya agar dapat melakukan coaching dengan baik.

Apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar:

Saya mampu mempraktikkan proses percakapan coaching menggunakan alur TIRTA dan menerapkan prinsip coaching dengan rekan CGP baik dalam kegiatan Ruang Kolaborasi maupun kegiatan Demonstrasi Kontekstual.

Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar:

Yang perlu saya perbaiki adalah mengajukan pertanyaan berbobot sehingga coachee bisa menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapinya melalui kekuatan yang dimilikinya. 

Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi:

Kompetensi coaching saya meningkat yang dapat dibuktikan dengan saya mampu mempraktikkan percakapan coaching menggunakan alur TIRTA bersama rekan CGP baik sebagai coach, coachee maupun observer pada saat pelaksanaan demonstarsi kontekstual. 

Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP

Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh: 

Bagaimana penerapan pendekatan coacing untuk Supervisi akademik di sekolah.

Komunikasi dengan pendekatan coaching dalam supervisi akademik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran seiring dengan peningkatan kompetensi, motivasi, serta komitmen pendidik, sehingga kegiatan supervisi akademik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memberdayakan bukan hanya kegiatan untuk menunaikan kewajiban saja.

Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru: 

Terjalinnya kolaborasi dan komunikasi aktif dalam supervisi akademik diharapkan mampu membuang batasan antara atasan dan bawahan sehingga suasana percakapan nyaman dan mengalir namun tetap mengacu pada kompetensi yang ingin dikembangkan dengan tujuan pengembangan yang jelas sehingga tindak lanjut yang dilakukan setelah observasi menjadi lebih baik untuk semuanya dengan dilandasi rasa saling percaya antara supervisor dan pendidik.

Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah):

Tantangan yang mungkin dihadapi adalah pola pikir bahwa supervisi akademik merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pemimpin sekolah untuk melaksanakan kewajibannya mengevaluasi pendidik terkait dengan administrasi kelas tanpa adanya komunikasi yang dapat mengembangkan kompetensi

Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi:

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan sosialisasi.

Membuat Keterhubungan

MEMUNCULKAN KONEKSI DENGAN PEMBELAJARAN:

 Pengalaman masa lalu 

Supervisi yang pernah saya alami yaitu Dalam kegiatan supervisi tersebut kepala sekolah  melakukan supervisi dengan berpedoman pada instrumen yang sudah tersedia dan menyesuaiakan penialain dengan RPP.

 Penerapan di masa depan

Selanjutnya kegiatan supervisi harus dilakukan dengan pendekatan coaching agar kemitraan tercipta dan dapat dijadikan kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi pendidik maupun supervisor sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat dengan adanya ide-ide baru dari hasil supervisi.

Konsep atau Praltik Baik yang Dilakukan dari Modul Lain

Modul 2.1. Pembelajaran berdiferensiasi:

Keterampilan coaching seorang guru sangat diperlukan untuk identifikasi awal dengan tujuan memetakan kebutuhan belajar berdasarkan Kesiapan belajar, Minat, serta Profil belajar sehingga dari hasil observasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid.  

Modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional:

Mendengarkan aktif, kehadiran penuh/presence, mengajukan pertanyaan yang berbobot adalah Kompetensi Inti coaching yang membutuhkan pengendalian diri serta keterampilan berelasi yang baik saat melakukan coaching. Dengan percakapan coaching mampu meningkatkan Kompetensi Sosial dan Emosional baik coach maupun coachee dalam aspek Kesadaran diri, Manajemen diri, Kesadaran Sosial, Kemampuan Relasi serta Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Pertanyaan

Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi? 

Setelah mempelajari modul ini saya merasa termotivasi dan tergugah untuk menerapkan pendekatan coaching dalam kegiatan sehari-hari saya terutama di lingkungan sekolah saya untuk membantu rekan guru maupun murid menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapinya terkait pembelajaran.

Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus menjadi pemimpin yang dapat menciptakan rasa aman, nyaman, dapat dipercaya, berkepribadian positif, mampu membimbing, serta mampu menuntun anak menemukan potensi dalam dirinya sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang siap beradaptasi dengan lingkungan sosial, sekaligus mampu menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Untuk dapat mewujudkan itu semua seorang guru perlu memiliki keterampilan coaching yang mampu memberdayakan melalui pendekatan kemitraan, proses aktif, dan juga memaksimalkan potensi.

Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun