Saat perpisahan semakin dekat, kami berdua saling meyakinkan bahwa cinta dan dukungan akan menjadi penopang kuat di tengah rindu dan jarak. Maria Yosephine, dengan senyuman tulusnya, memberikan semangat dan doa terbaik untuk perjalananku.
Sementara itu, aku berjanji akan terus berusaha keras agar setiap keringat dan perjuangan selama tiga tahun di SMA tak akan sia-sia.
Perpisahan menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap perjalanan hidup. Dengan hati penuh semangat, aku berangkat menuju Makassar, menggenggam erat mimpi dan tekad untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Perjalanan ini tak hanya tentang ujian akademis, tetapi juga ujian pada kematangan diri dan keteguhan hati. Sekarang, langit Makassar menyambutku dengan cahaya yang berbeda, membawa tantangan baru yang akan membentuk karakter dan membuka lembaran baru dalam buku kehidupanku.
Dan meskipun berada di kota yang jauh dari Maria Yosephine, aku yakin bahwa cinta pertama kami akan terus berkembang, mengiringi setiap langkah pada setiap jalan yang ditempuh.
***
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H