Mohon tunggu...
Viktorinus Rema Gare
Viktorinus Rema Gare Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Apa adanya dan melihat orang lain bahagia dari setitik kontribusi yang bisa ku beri adalah kepuasan batin tak terukur. Mempelajari sesuatu yang baru adalah tantangan tersendiri seabagai wujud niat hati untuk terus berevolusi bahwa hidup ini tidak statis namun dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

First Love

11 November 2023   19:48 Diperbarui: 11 November 2023   19:49 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bisnis Bandung

Pada suatu hari, di ulang tahun pernikahan ke-20 mereka, Alex mengajak Maya kembali ke kota kecil tempat mereka pertama kali bertemu. Di bawah pohon yang telah menyaksikan begitu banyak kenangan, Alex menggenggam tangan Maya erat-erat.

"Maya," ujar Alex dengan lembut, "dua puluh tahun bersamamu adalah petualangan yang tak terlupakan. Kau adalah cinta pertama dan terakhirku, dan aku tak bisa membayangkan hidupku tanpa mu."

Maya tersenyum penuh cinta. "Dan kau, Alex, adalah teman hidup yang luar biasa. Setiap hari bersamamu adalah anugerah yang tak ternilai."

Alex tersenyum dan mengeluarkan kotak kecil yang telah menjadi lambang kisah cinta mereka. "Maya, apakah kau mau melangkah ke depan bersamaku untuk dua puluh tahun berikutnya, dan lebih banyak lagi? Apakah kau mau menjadi istriku sekali lagi?"

Maya terisak bahagia dan mengangguk. "Ya, Alex, aku mau. Aku mau melangkah bersamamu untuk selamanya."

Mereka berdua merayakan momen spesial itu dengan ciuman yang penuh cinta di bawah pohon yang telah menyaksikan begitu banyak kisah mereka. Di tengah-tengah kehidupan yang terus berubah, cinta mereka tetap menjadi konstan yang memberikan kekuatan dan kebahagiaan.

***

"Cinta pertama adalah perjalanan ke dalam keajaiban, di mana hati mengenal irama yang indah dan mata memahami bahasa yang tak terucapkan. Meski mungkin berakhir, kenangan cinta pertama tetap membentuk bagian terindah dari kisah hidup, menggema dalam setiap senyuman dan merangkai pelajaran tentang keberanian, pengorbanan, dan kekuatan sejati dari sebuah perasaan yang murni"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun