Mohon tunggu...
VIKTORINUS REMA GARE
VIKTORINUS REMA GARE Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pejuang Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menepis Badai (Bagian Kedelapan)

5 Maret 2021   00:05 Diperbarui: 5 Maret 2021   00:56 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berpasrah diri (sumber:mascecep345.blogspot.com)

"Terima kasih, pak," aku pun mohon pamit.

Dari ruangan Dekan, aku menuju ruangan BAAK meminta alamat dosen pada pegawai BAAK. Setelah mendapatkan alamatnya, hari-hari selanjutnya aku mendatangi rumah dosen untuk mengikuti ujian susulan.

Dua minggu setelah ujian, aku membaca hasil ujian semester I yang ada di papan Imformasi. Aku terharu, aku lulus untuk semua mata kuliah yang diujikan pada semester I.

***

Hasrat mencari kerja untuk  meringankan beban ibu terus menggelora dalam dada. Setiap hari aku berkeliling mencari imformasi lowongan pekerjaan.

Yang aku cari adalah kerja yang tidak menggangu waktu perkuliahku di kampus .  Kerja apa saja asal halal  dan di atas pukul 16.00 soreh. Rumah makan, usaha jual martabak, dan tempat-tempat usaha lainnya sudah ku datangi. Dari semua yang aku datangi, ada yangmenerima dan lebih banyak menolak. Menerima dengan syarat aku harus tinggal di tempat usaha mereka. Aku tidak bisa, kosekuensinya waktu kuliahku akan terbengkalai. Sebagian yang menolak karena aku masih kuliah, sementara mereka butuh karyawan yang kerja sesuai jam kerja dari pagi sampai sore.

Aku tidak berpustus,aku mencari dan terus mencari, tekadaku sudah bulat. Aku pasrahkan semua perjuanganku kepada Tuhan. Aku percaya, bahwa Tuhan maha tahu apa yang aku butuh. Aku percaya bahwa Tuhan melihat apa yang aku perjuangkan. 

Tujuh malam berturut-turut pada waktu yang sama, aku berkeluh kesah kepada-Nya, aku memasrahkan semua asa di hadapan-Nya. kiranya Tuhan memberikan kemudahan serta hati yang lapang kepada pemilik usaha atau perusahaan yang ku datangi. Khiranya mereka dianugerahi hati kasih seluas samudera untuk menerimaku di tempat usaha atau perusahaannya, karena memang aku sangat butuh.

Dengan berlinang air mata, setiap malam aku berdoa.

"Tuhan, orang tuaku menaruh harapan besar kepadaku, agar aku dapat membahagiakan dan membanggakan mereka. Mereka begitu berharap agar aku sukses dan berhasil. Orang yang aku banggakan sebagai penopang dalam aku mengejar mimpiku, bapakku telah engkau panggil menghadap kehadirat-Mu. Ibu adalah orang tuaku satu-satunya kini. Aku ingin meringankan beban ibu dengan mencari kerja untuk membiayai kuliahku. Berikan aku kemudahan dan jalan khiranya aku boleh mewujudkan harapan mereka, Tuhan. Berkatilah semua usahaku mencari pekerjaan. Kerja yang aku cari adalah kerja pada malam hari, karena siang hari aku harus kuliah. Berikan hati yang lapang kepada para pemilik usaha atau perusahaan, agar kiranya mereka dapat menerimaku kerja di tempat mereka sesuai dengan apa yang aku niatkan" Terima kasih, Tuhan. Engkau telah mendengarkan doaku, Amin. "


Dengan ujud doa yang sama, aku berdoa sepanjang tujuh malam. Akupun tak tahu, kenapa karus berdoa selama tujuh malam? Aku hanya menuruti kata hati, bahwa aku harus berlaku demikian.

Hari kesepuluh pasca aku mencari kerja kesana-kemari, pukul 17.30 sore disaat aku tertidur di kamar kost, tiba-tiba Pintu kamarku diketuk. Terdengar suara memanggil yang sepertinya suara itu sudah tidak asing lagi bagiku.

"Tok..tok...tok.. mas Viktor, mas Viktor, buka pintunya...," terdengar suara pak Udin memanggilku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun