"Silahkan duduk," pak Dekan mempersilahkanku duduk pada kursi tamu di ruang kerjanya.
"Kamu siapa dan ada perlu apa?, tanya pak Dekan.
"Aku Viktor, pak. Mahasiswa semester I dari jurusan Pendidikan Fisika, Pak," jawabku
"oo ya, ada apa?" tanya pak Dekan.
"Begini pak.Sudah tiga hari ini aku tidak mengikuti ujian semester I. Aku baru tiba dari Flores  tadi pagi,pak. Bapakku meninggal,pak. Kedatanganku ini mohon kebijkan bapak, untuk mengikuti ujian susulan pada beberapa mata kuliah yang sudah ujian".
"Benar bapak kamu meninggal?" tanya pak Dekan.
"Benar, Pak," jawabku.
"Yang Benar ya, awas kalau kamu bohong, bapakmu bisa benar-benar meninggal," pak Dekan seakan-akan tidak percaya.
"Benar pak, aku tidak bohong," jawabku sambil tertunduk dan menangis.
Melihat aku menangis, pak Dekan berkata dengan penuh kebapaan.
"Baik, nak, kamu boleh mengikuti ujian susulan. Kamu harus sabar, Bapak turut berduka cita atas meninggalnya bapakmu. Sekarang kamu ke ruangan BAAK, minta alamat rumah dosen mangampu mata kuliah tersebut. Kamu datangi alamatnya, minta ujian susulan. Katakan, kamu sudah bertemu dan mendapat ijin dari bapak jika dosennya bertanya".