A. Konsep Pemasaran Digital
Pemasaran digital merujuk pada serangkaian aktivitas pemasaran yang menggunakan platform dan saluran digital untuk berkomunikasi, mempromosikan, dan memasarkan produk atau layanan kepada audiens yang ditargetkan (Sudirjo, 2023). Dalam konteks ini, strategi pemasaran melibatkan penggunaan berbagai alat digital seperti situs web, media sosial, email, dan mesin pencari untuk mencapai tujuan pemasaran. Pemasaran digital memungkinkan pemasar untuk mengumpulkan data signifikan tentang perilaku konsumen online, memfasilitasi personalisasi pesan pemasaran dan pengukuran kinerja kampanye yang lebih akurat (Purnomo, 2023). Dengan perkembangan terus-menerus dari teknologi digital, pemasaran digital tidak hanya menjadi kebutuhan tetapi juga fondasi utama untuk menciptakan kesadaran merek, meningkatkan interaksi konsumen, dan menghasilkan dampak positif pada kesuksesan bisnis secara keseluruhan.Â
B. Pemasaran Digital & Pemasaran Konvensional.Â
Pemasaran digital dan pemasaran konvensional jelas memiliki kesamaan dan perbedaan, tujuan dari pemasaran digital dan konvensional memiliki kesamaan yaitu menyampaikan produk memberikan pelayanan kepada konsumen. Pemasaran digital merupakan bentuk dari upgrading dari pemasaran konvensional. Pemasaran digital mampu menjangkau konsumen yang lebih luas serta biaya yang digunakan jauh lebih murah, namun aktivitas yang dilakukan oleh pemasaran konvensional justru memakan waktu yang lama karena harus mencetak brosur atau memasang banner dengan periode waktu yang terbatas sehingga penyebaran informasi tidak efektif.
C. Platform Pemasaran Digital
Platform pemasaran digital adalah fondasi utama strategi pemasaran online bisnis modern. Di zaman ketika teknologi dan Internet telah mengubah cara kita berinteraksi dan berbelanja, platform-platform ini memainkan peran penting dalam menjangkau dan memengaruhi khalayak. Dari media sosial yang mendorong interaksi sehari-hari hingga mesin pencari yang menjadi saluran informasi, bisnis harus memahami dan menggunakan berbagai platform pemasaran digital agar upaya pemasaran mereka berhasil."Platform pemasaran digital bukan sekadar tempat beriklan, namun juga tempat untuk menciptakan peluang mendalam, Ini juga merupakan tempat interaksi antara merek dan konsumen di mana perusahaan dapat menciptakan lebih banyak hubungan dengan audiensnya, mengumpulkan data tentang perilaku konsumen, dan merespons kondisi pasar dengan cepat. Oleh karena itu, platform pemasaran digital tidak hanya memfasilitasi transaksi tetapi juga memberikan pengalaman yang bermakna kepada pengguna, karena platform tersebut merupakan salah satu komponen kunci dari strategi pemasaran yang sukses di era digital ini.
1. Media sosial
Media sosial berpotensi untuk membantu pelaku UMKM dalam memasarkan produknya (Stelzner, 2012). Media sosial memiliki pengaruh yang besar untuk menaikian value produk, ramai sekali aplikasi aplikasi populer yang banyak digunakan oleh orang orang sebagai media interaksi. Tentunya dengan adanya platform ini memudahkan bagi UMKM meningkatkan eksposur dan jangkauan pasar tanpa harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk promosi.
2. Search Engine Marketing (SEO)
SEO, atau Search Engine Optimization, adalah sebuah proses untuk meningkatkan visibilitas situs web di hasil pencarian mesin pencari seperti Google, Bing, dan mesin pencari lainnya. Dengan meningkatkan visibilitas halaman web yang terkait dengan bisnis UMKM di hasil pencarian, peluang untuk menarik perhatian calon pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada akan semakin besar. Tujuan utama dari SEO adalah untuk membuat website atau blog UMKM muncul di halaman pertama hasil pencarian, khususnya di posisi teratas, sehingga memiliki prioritas lebih tinggi untuk diklik oleh pengunjung (Yusnanto, 2021)
3. E-Commerce
Definisi global tentang e-commerce adalah semua bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa yang dilakukan secara elektronik. Perdagangan elektronik atau e-commerce telah merevolusi cara produk dan jasa dibeli dan dijual. Di era digital, transaksi bisnis tidak lagi terbatas pada lokasi fisik dan dapat dengan mudah dilakukan secara online. Hal ini mencakup berbagai macam produk, mulai dari penjualan barang fisik seperti pakaian, gadget dan peralatan rumah tangga, dan produk digital seperti e-book dan perangkat lunak, hingga layanan seperti konsultasi dan kursus online. Platform e-commerce menyediakan tempat bagi penjual untuk menampilkan dan memasarkan produk mereka, dan pembeli dapat dengan mudah menelusuri, memilih, dan membeli produk dan layanan tersebut dari mana saja. Di Indonesia, platform e-commerce yang sangat populer seperti Tokopedia, shopee, dan lazada telah menjadi pilihan utama bagi banyak penjual dan pembeli, menjadikan transaksi online sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
D. Strategi Pemasaran Digital
Strategi pemasaran digital merujuk pada pendekatan yang menggunakan platform dan teknologi digital untuk merancang dan mengelola aktivitas pemasaran suatu perusahaan. Pendekatan ini mencakup pemanfaatan internet, media sosial, perangkat mobile, dan alat analitik untuk mencapai tujuan pemasaran, seperti meningkatkan visibilitas merek, menjangkau audiens target, dan meningkatkan konversi penjualan. Selain itu, strategi pemasaran digital juga bertujuan untuk . meningkatkan kekuatan bersaing perusahaan di pasar dengan memanfaatkan efisiensi dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh teknologi digital, serta untuk memperluas jangkauan pasar dengan cara yang lebih terukur dan efektif. Dengan demikian, integrasi strategi pemasaran digital yang cermat dapat membantu perusahaan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Strategi pemasaran digital melibatkan perencanaan, pengembangan, dan implementasi kegiatan pemasaran yang dilakukan secara online, seperti menggunakan media sosial, situs web, dan platform online lainnya (Heinze dan Huertas 2021).
E. Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM)Â
Karakteristik Usaha Mikro
1. Komoditas/barang usaha nya tidak tetap, sewaktu waktu dapat berganti
2. Lokasi bisnis dapat bepindah pindah tempat kapan saja
3. Belum mengaplikasikan manajemen keuangan dengan baik, bahkan
belum bisa mengatur keuangan pribadi/keluarga dengan keuangan
usahanya.
4. Rata rata sumber daya manusia (SDM) belum memiliki jiwa wirausaha
artinya cenderung belum memiliki pengalaman dalam berwirausaha
5. Tidak memiliki akses permodalan kepada bank namun sebagian besar
memiliki akses non bank.
6. Umumnya usaha mikro belum mengurus persyaratan legalitas seperti
NPWP atau Surat izin usaha Perdagangan.Â
Karakteristik Usaha Kecil
1. Barang atau komoditi yang dijual biasanya sudah tetap dan tidak
mudah berubah.
2. Lokasi usaha umumnya sudah menetap dan tidak sering berpindah.
Biasanya sudah ada administrasi keuangan meskipun sederhana,
dengan keuangan perusahaan mulai dipisahkan dari keuangan pribadi,
dan mampu membuat laporan keuangan.
4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legal lainnya termasuk
NPWP.
5. Pengusaha memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha.
6. Sebagian sudah memiliki akses ke perbankan untuk kebutuhan modal.
7. Sebagian besar belum mampu membuat manajemen usaha yang baik
seperti perencanaan bisnis.
Karakteristik Usaha Menengah
1. Mengelola manajemen dan organisasi dengan lebih baik, dengan
pembagian tugas yang jelas di antara bagian keuangan, pemasaran,
dan produksi.
2. Menerapkan manajemen keuangan dengan sistem akuntansi yang
teratur, sehingga memudahkan penilaian bank atau audit, termasuk
oleh perbankan.
3. Sudah memiliki aturan dan pengelolaan tenaga kerja yang
terorganisir dengan sumber daya manusia yang umumnya terlatih
dan Berpendidikan.
F. Tantangan yang dihadapi UMKM
Laporan MSME Empowerment Report 2022 mengidentifikasi berbagai tantangan krusial yang dihadapi UMKM, dengan penekanan khusus pada aspek pemasaran dan operasional. Sebanyak 70,2% UMKM mengalami kesulitan dalam pemasaran produk, terutama dalam memperkenalkan merek mereka secara efektif, menjangkau pasar yang lebih luas, dan bersaing dengan brand yang lebih besar. Tantangan ini diperburuk oleh keterbatasan akses ke platform digital, kurangnya pengetahuan tentang strategi pemasaran yang efektif, serta keterbatasan dana untuk promosi. Selain itu, sekitar 51,2% UMKM juga menghadapi kesulitan dalam mengakses modal, yang menjadi penghambat utama dalam menjalankan operasional bisnis dan mendukung kegiatan pemasaran mereka.Â
Selain tantangan operasional dan finansial, adopsi teknologi digital juga menjadi kendala signifikan bagi UMKM. Sebanyak 30,9% UMKM kesulitan dalam mengadopsi teknologi digital, terutama karena terbatasnya akses ke pendanaan yang diperlukan untuk investasi dalam infrastruktur digital. Hambatan lainnya termasuk kurangnya keterampilan dan pengetahuan tentang teknologi digital, yang menyulitkan UMKM untuk meningkatkan efisiensi operasional dan bersaing di pasar. Dalam era digital yang semakin berkembang, mengatasi tantangan-tantangan ini dengan strategi yang tepat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan UMKM.
G. Kekuatan Bersaing
Teori kekuatan bersaing yang dikembangkan oleh Michael Porter dalam bukunya "Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors" pada tahun 1980 adalah konsep yang membantu perusahaan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan dalam suatu industri dan bagaimana mereka dapat memposisikan diri untuk meningkatkan keuntungan dan daya saing. Porter mengidentifikasi lima kekuatan utama yang membentuk persaingan dalam industri: persaingan antar perusahaan yang ada, ancaman dari pendatang baru, ancaman dari produk atau jasa pengganti, kekuatan tawar menawar pemasok, dan kekuatan tawar menawar pembeli. Teori kekuatan bersaing dalam konteks Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM):Â
1. Persaingan Antar Perusahaan yang Ada: Ini merujuk pada tingkat persaingan antara UMKM dengan pesaing lain dalam industri yang sama. UMKM perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti strategi harga, kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan inovasi. Persaingan yang ketat dapat menghasilkan tekanan pada harga dan profitabilitas, oleh karena itu, UMKM sering kali mengadopsi strategi diferensiasi atau fokus pada segmen pasar khusus untuk memenangkan persaingan.
2. Ancaman dari Pendatang Baru: Ini menggambarkan potensi masuknya pesaing baru ke dalam pasar yang sudah ada. Meskipun UMKM mungkin memiliki hambatan masuk yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan besar, seperti modal yang lebih terjangkau, mereka tetap harus waspada terhadap ancaman persaingan baru yang dapat mengubah dinamika industri. Strategi untuk mengatasi hal ini termasuk membangun merek yang kuat, membangun hubungan yang baik dengan pelanggan yang sudah ada, atau memanfaatkan lokasi atau keahlian unik yang sulit ditiru.
3. Ancaman dari Produk atau Jasa Pengganti: Ini merujuk pada produk atau layanan alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang lebih baik atau lebih murah. UMKM harus selalu memantau perkembangan di luar industri mereka untuk mengidentifikasi produk atau teknologi baru yang dapat menggeser preferensi pasar. Strategi untuk menghadapi ancaman ini termasuk inovasi berkelanjutan, peningkatan kualitas produk, atau penawaran nilai tambah yang unik yang sulit ditiru oleh pesaing.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok: Ini menggambarkan sejauh mana pemasok memiliki pengaruh untuk menentukan harga, kualitas, atau persyaratan lainnya terhadap UMKM. UMKM perlu membangun hubungan saling menguntungkan dengan pemasok untuk memastikan akses yang baik terhadap bahan baku berkualitas dengan harga yang kompetitif. Strategi seperti diversifikasi sumber daya atau kemitraan strategis dengan pemasok dapat membantu mengurangi risiko dari fluktuasi harga atau ketersediaan bahan baku.
5. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli: Ini mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh pembeli untuk mempengaruhi harga atau menuntut kualitas produk yang lebih tinggi. UMKM perlu memahami preferensi dan kebutuhan pelanggan mereka dengan baik untuk dapat memberikan produk atau layanan yang memenuhi harapan. Strategi seperti pemasaran yang efektif, pelayanan pelanggan yang baik, atau program loyalitas dapat membantu UMKM untuk mempertahankan basis pelanggan mereka dan mengurangi tekanan dari tawar-menawar harga.
H. Memperluas Jangkauan Pasar
Teknologi digital menjadi penopang UMKM dalam meningkatkan kemampuan bisnis nya, pemanfaatan teknologi digital bagi umkm mampu meningkatkan eksistensi serta memperluas jangkauan pasar, dalam hal ini teknologi digital menjadi keuntungan bagi UMKM untuk mencapai pasar yang lebih luas, UMKM seringkali memiliki sumber daya yang terbatas dan jangkauan pasar yang lebih sempit dibandingkan dengan perusahaan besar, sehingga mereka dapat memasuki pasar baru dan lebih demografis yang sebelumnya mungkin sulit dijangkau. Melalui riset pasar yang mendalam, UMKM dapat lebih memahami kebutuhan dan preferensi calon konsumen di pasar baru. Diversifikasi produk juga memberikan peluang untuk beradaptasi dan mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan pasar. Strategi pemasaran digital menjadi hal yang krusial dalam upaya UMKM memperluas jangkauan pasarnya. Dengan menggunakan SEO untuk meningkatkan visibilitas online, UMKM dapat menjangkau lebih banyak calon konsumen tanpa mengeluarkan biaya iklan yang tinggi seperti yang dilakukan perusahaan besar. SEM dan pemasaran media sosial juga menawarkan peluang untuk menargetkan kelompok sasaran yang lebih spesifik dan mengukur efektivitas kampanye secara langsung. Pentingnya penilaian dan pengukuran kinerja tidak bisa diabaikan, terutama bagi UMKM yang harus beroperasi dengan sumber daya yang terbatas. Dengan menganalisis hasil dan respons konsumen terhadap strategi pemasaran digital, UMKM dapat memahami keberhasilan mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau diperluas. Secara keseluruhan, memperluas cakupan pasar tidak hanya akan meningkatkan penjualan tetapi juga membangun landasan yang lebih kuat bagi pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Melalui langkah- langkah strategis tersebut, UMKM dapat memperluas pengaruh pasar, meningkatkan daya saing, dan meraih kesuksesan jangka panjang dalam perekonomian yang semakin digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI