Maka dari itu, semenjak beberapa tahun lalu, saya membuka toko online sendiri. Hanya menjual barang bekas pribadi, tetapi hasilnya lumayan juga. Daripada barang yang tidak terpakai hanya teronggok di rumah, lebih baik dijadikan uang. Berbagai marketplace pun saya sambangi, saya titipi dengan produk-produk yang saya potret dan deskripsikan sebaik mungkin.
Mengulik Logistik Secara Asyik
Kita patut bersyukur dengan logistik di Indonesia yang sudah maju. Jasa mereka sungguh luar biasa. Bayangkan, tanpa adanya kurir, bagaimana barang yang ada di Aceh sana bisa terkirim ke Papua? Saya bahkan sering melakukan pengiriman dalam kota menggunakan pihak logistik. Jauh lebih simpel daripada harus janjian dengan pembeli di satu tempat.
Saya selalu memberi keleluasaan bagi pembeli untuk memilih pihak logistik yang diinginkan. Dengan memberi banyak pilihan, tentu mereka dapat mempertimbangkan yang terbaik. Usai saya teliti, ternyata rata-rata pembeli condong menggunakan satu jasa pengiriman. Lucunya, jasa pengiriman tersebut juga menjadi kurir favorit saya kala berbelanja online.
J&T dari Dua Sisi: Jual & Terima
Ialah J&T, sebuah perusahaan logistik yang berdiri pada tahun 2015 yang menjadi pilihan saya dan sebagian besar masyarakat dalam mengirim barang. Meskipun banyak pesaing yang sudah berpuluh-puluh tahun ada, J&T menjadi angin segar dalam bidang logistik.
J&T punya andil besar dalam urusan logistik terutama pada kehidupan masa kini yang sudah memasuki revolusi industri 4.0. Kita tilik lagi pengertian revolusi industri 4.0 yang mencakup internet of things, big data, serta artificial intelligence. Pada revolusi ini, teknologi internet dan robotik digunakan secara besar-besaran.
Usaha J&T dalam menghadapi revolusi industri 4.0 tergolong cukup segar dan menjadi daya tarik utama dibanding para pesaingnya. J&T ini saya andaikan menjadi dua buah sisi, yakni J untuk Jual dan T untuk Terima.
Pertama, J&T memberikan jasa pick up, sebanyak atau sesedikit apa pun paket yang ingin dikirim. Jasa ini diberikan secara gratis. Inilah yang menjadi daya tarik utama J&T bagi para penjual, sebab tak perlu susah-payah mengantar barang lagi. Jasa pick up dapat dipilih saat melakukan transaksi melalui marketplace, bisa juga dengan menghubungi J&T langsung melalui call center, website, hingga aplikasi.
Sebagai seorang penjual yang kerap menggunakan J&T, saya mendapati sendiri J&T memiliki tingkat kooperatif yang sangat tinggi. Beda dengan logistik lain yang mengharuskan pengguna layanannya untuk 'jemput bola', pihak J&T justru memberikan berbagai kemudahan baik untuk konsumen yang menjadi penjual maupun pembeli.
Saya merasa paling terbantu dengan fitur ini semenjak tak dapat bepergian keluar rumah. Bukannya apa, sejak awal tahun, kaki saya bengkak parah hingga tak bisa berjalan akibat menderita kanker. Meski tak bisa berbuat apa-apa, jiwa berjualan tetap ada. Toko online tetap saya buka. Ketika ada pesanan masuk, saya tinggal mengantar paket tersebut ke depan pagar.