Mohon tunggu...
vierazahrul
vierazahrul Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - siswa sekolah

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". -Ali bin Abi Thalib-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tangan di Atas

9 Desember 2024   11:41 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yudis mengangguk, menyadari betapa besar makna dari setiap tindakan baik yang ia lakukan.

"Saya akan ingat ini, Jaenal. Terima kasih telah membuka mata saya tentang pentingnya memberi dan berbagi kebaikan, tidak peduli latar belakang kita."

       Sementara itu, Yandi, yang masih sibuk dengan urusan duniawi, tidak pernah mengetahui apa yang terjadi pada Jaenal. Ia terus menunda-nunda dan mengabaikan orang yang benar-benar membutuhkan bantuan. Namun, Jaenal telah menemukan kebaikan dalam bentuk lain, seorang pria yang murah hati dan tulus membantu tanpa memandang perbedaan.

Pada suatu malam yang hening, Yandi terlelap dalam tidurnya dan terbangun di sebuah tempat yang begitu asing. Ia merasa seperti sedang berada di dunia yang berbeda, sebuah dunia yang penuh dengan keajaiban. Di depannya, berdiri dua istana besar yang menjulang tinggi, masing-masing dengan keindahan yang sangat kontras. Istana pertama berkilauan dengan tembok emas dan dihiasi oleh mutiara yang memancarkan cahaya, sementara sungai di sekitarnya mengalirkan air susu yang jernih. Di sisi lain, istana kedua tampak suram dan gelap, dengan tembok batu biasa dan langit-langit yang tertutup awan mendung. Di bawahnya, sungai yang panas mengalir perlahan, memberikan kesan menakutkan dan penuh penderitaan. Yandi merasa bingung, dan ia bertanya-tanya apa arti semua ini.

Yandi berdiri di tengah dua istana itu, matanya terbeliak melihat perbedaan yang mencolok antara keduanya. Di sampingnya, malaikat itu berdiri dengan tenang, menunggu Yandi untuk bertanya.

"Apa arti semua ini, malaikat?"

Tanya Yandi, suaranya terdengar penuh kebingungan.

"Kenapa ada dua istana yang begitu berbeda? Kenapa aku di sini?"

Malaikat itu memandang Yandi dengan wajah yang penuh pengertian.

"Ini adalah gambaran dari pilihan yang kamu buat dalam hidupmu, Yandi. Istana pertama yang gemerlap adalah gambaran kehidupan yang penuh dengan berkah dan kebahagiaan. Sedangkan istana kedua... adalah akibat dari tindakanmu yang salah."

Yandi menundukkan kepala, mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Ia teringat ketika ia dengan kasar menolak memberi bantuan kepada Jaenal yang meminta bantuan akan istrinya yang sedang sakit parah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun