Yudis tersenyum lebar. "Tentu saja. Saya mendengar kondisi istri Anda, dan saya ingin membantu. Tidak peduli latar agama kita, yang penting saya bisa menolong Anda. Mari kita pergi ke rumah sakit, saya akan menanggung biaya pengobatannya."
Jaenal tertegun sejenak, merasa sangat terharu. Ia tidak bisa membayangkan ada orang yang begitu baik hati dan siap membantu tanpa syarat. Dengan hati penuh haru, Jaenal mengangguk.
"Alhamdulillah, Engkau mengirimkan pertolongan melalui Tuan Yudis," pikirnya dalam hati.
Siti segera mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan, dan dalam beberapa hari, kondisinya mulai membaik. Jaenal merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada (Allah) Tuhannya, serta kepada Yudis yang telah menolongnya tanpa pamrih. Ia tidak menyangka bahwa Tuhan akan mengirimkan pertolongan melalui seseorang yang tidak ia kenal dan tidak mengharapkan apa-apa darinya.
    Beberapa waktu kemudian, Jaenal duduk bersama Yudis di sebuah warung kopi kecil, sambil berbicara tentang banyak hal.
"Tuan Yudis, saya ingin berbagi sedikit ilmu tentang keistimewaan bersedekah di hari As-Syura', yaitu bershadaqah di bulan Muharram." Kata Jaenal dengan penuh semangat.
"Ketika kita ingin memberikan sesuatu kepada yang lebih membutuhkan di bulan ini, terutama pada hari As-Syura, pahala yang kita peroleh akan mengalir selama satu tahun penuh."
Yudis mendengarkan dengan penuh perhatian, matanya menyiratkan ketertarikan yang mendalam.
"Saya percaya pada kebaikan dan memberi, dan saya rasa apa yang Anda katakan ini benar-benar luar biasa. Terima kasih telah berbagi ilmu ini dengan saya."
Jaenal tersenyum, merasa bahagia bisa membagikan sesuatu yang bermanfaat.
"Bersedekah di bulan Muharram tidak hanya memberi manfaat kepada orang lain, tetapi juga mendekatkan kita kepada Allah. Itu sebabnya, setiap kebaikan yang akan kita lakukan di bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa."