Mohon tunggu...
Vico Mr Bean
Vico Mr Bean Mohon Tunggu... Editor - Biodata lengkap

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW ala Bung Karno, Momen Pilkada Santun, Riang nan Gembira

16 September 2024   13:36 Diperbarui: 16 September 2024   13:59 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto, Presiden Republik Indonesia ke-1, Ir Soekarno saat pidato bahasa Indonesia pertama kali dalam sejarah Indonesia, sumber foto: dokumentasi, Tribu


Adil dan Beradab. Keduanya adalah satu kesatuan. Tidak bisa kita beradab, tanpa adil. Tidak cukup adil, tanpa beradab. Ini artinya, Pancasila dengan tegas menolak kezaliman dan kebiadaban.


2. Pada sila kedua kata adil mengandung nilai budaya (beradab), maka pada sila kelima, kata adil yang disambung
dengan kata sosial mengandung nilai-nilai ekonomi kerakyatan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jikalau sila kedua dan sila kelima kita baca dalam satu rangkaian, kita akan memahami bahwa apa guna sama-rata kalau tidak sama-rasa, apa guna sama-rasa kalau nasib anak bangsa sama-saja dari tahun ke tahun ditindas oleh ketidakadilan sosial.


3. Sila Persatuan Indonesia diletakkan di tengah-tengah Pancasila, yaitu sila ketiga. Bukan pula hanya pemanis kata bahwa sila ketiga yang begitu penting ini ternyata kalimatnya yang paling singkat dibanding sila-sila lainnya. Pesan ini begitu singkat dan diletakkan pada sentral kelima sila.


4. Sila keempat juga erat kaitannya dengan sila pertama. Bahkan secara mengejutkan sejumlah kata kunci dalam
sila keempat ternyata diambil dari kepingan tradisi keagamaan. Kerakyatan, Hikmah, Permusyawaratan dan Perwakilan semuanya merujuk pada kosakata dan filosofi keagamaan.


Itulah sebabnya, meski negara kita bukan negara keagamaan atau teokratis, tetapi kita juga menolak sekularisme. Tradisi ra'iyah diadopsi menjadi rakyat. Lantas dicantumkan istilah hikmah, tapi juga disebutkan terjemahannya, yaitu kebijaksanaan. Permusyawaratan diambil dari kata musyawarah, sedangkan Perwakilan diambil dari kata wakil.


5. Pada sila kelima, kata adil disambungkan dengan kata sosial. Saya harus berhenti sejenak menghela nafas
panjang. Saya tidak bisa menutupi kekaguman saya akan pilihan diksi ini: Keadilan Sosial. Pendiri bangsa dengan sadar memilih frase ini untuk memproyeksikan cita-cita bersama seluruh anak bangsa, tanpa membedakan golongannya. Keadilan yang tidak hanya dituntut oleh individu. 

Ini bukan Keadilan yang justru memecah belah anak bangsa, di mana ketimpangan sosial terjadi dan potensi kerusuhan begitu nyata. Yang kaya makin kaya, yang
miskin bertambah miskin.


Menurut penulis "Peringatan Maulid Nabi Muhammad Momen Pilkada serentak 2024 Santun, Riang Nan Gembira". Sangat tepat sekali, karena Pilkada serentak 2024 dapat dilaksanakan dengan Santun, Riang Nan Gembira, antara lain:

(1). Pilkada tersebut harus dilaksanakan berdasarkan Nilai-nilai yang dibawa oleh Nabi Muhammad sesungguhnya sesuai dengan pancasila, dimana nilai tersebut dapat menjadi inspirasi dalam membangun tatanan kehidupan yang lebih baik bagi bangsa yang multikultural dan majemuk seperti Indonesia; 

(2). Keteladanan dalam Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, adil, dan memiliki integritas tinggi. Sebagai seorang rasul, ia mampu menyatukan masyarakat yang beragam dan sering kali terpecah belah oleh perbedaan suku, agama, dan budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun