Mohon tunggu...
Vico Mr Bean
Vico Mr Bean Mohon Tunggu... Editor - Biodata lengkap

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW ala Bung Karno, Momen Pilkada Santun, Riang nan Gembira

16 September 2024   13:36 Diperbarui: 16 September 2024   13:59 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto, Presiden Republik Indonesia ke-1, Ir Soekarno saat pidato bahasa Indonesia pertama kali dalam sejarah Indonesia, sumber foto: dokumentasi, Tribu

Adapun pada hari ini unsur agama tetap harus menjadi unsur penting dalam nasionalisme Indonesia, bahwa apapun dan siapapun yang ingin merongrong dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan berhadapan dengan barisan umat Islam, sebagaimana dahulu para Kiai dan santri menjadi benteng utama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.


Maka dari peringatan kelahiran atau maulid nabi besar Muhammad SAW, Presiden Soekarno ingin mengingatkan bahwa kelahiran sang Nabi menjadi awal harapan umat manusia khususnya umat Islam untuk keluar dari berbagai macam belenggu penjajahan, kebodohan dan kemiskinan. Spirit itulah yang dibawa dari tanah Arab sampai di ufuk timur Indonesia dalam proses panjang revolusi Indonesia. Spirit tersebut harus terus direfleksikan oleh umat Islam di Indonesia agar senantiasa relevan dengan situasi zaman.


Peringatan Maulid Nabi Muhammad Refleksi Bangsa Indonesia, Momen Pilkada serentak 2024 Santun, Riang Nan Gembira. "Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Di Bumi Pancasila (Indonesia)", mulai berkembang pada masa Wali Songo sekitar tahun 1404 Masehi dan terus diperingati hingga saat ini. 

Seiring waktu, peringatan ini menyebar ke berbagai wilayah Islam dan diadopsi oleh banyak negara dengan tradisi dan cara perayaan yang beragam. Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu perayaan penting dalam tradisi Islam. 

Setiap tahunnya, umat Muslim di seluruh dunia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. 

Momen Pilkada Santun, Riang Nan Gembira


Di tahun 2024 bertepatan dengan perhelatan pesta demokrasi pelaksanaan Pilkada serentak tepatnya akan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 27 November 2024, peringatan ini kembali menjadi momen istimewa yang dapat
dimanfaatkan tidak hanya sebagai sarana spiritual, tetapi juga untuk refleksi kehidupan bangsa Indonesia menuju
pilkada yang damai luber berdasarkan Pancasila sila ke-4 "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan".


Nilai-nilai yang dibawa oleh Nabi Muhammad sesungguhnya sesuai dengan pancasila, dimana nilai tersebut
dapat menjadi inspirasi dalam membangun tatanan kehidupan yang lebih baik bagi bangsa yang multikultural dan majemuk seperti Indonesia.


1. Keteladanan dalam Kepemimpinan


Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, adil, dan memiliki integritas tinggi. Sebagai seorang rasul, ia mampu menyatukan masyarakat yang beragam dan sering kali terpecah belah oleh perbedaan
suku, agama, dan budaya.


Dalam konteks Indonesia yang memiliki kemajemukan suku, agama, dan budaya, nilai-nilai kepemimpinan Nabi Muhammad dapat menjadi pedoman bagi para pemimpin bangsa. Pemimpin yang adil dan mampu mengayomi seluruh elemen masyarakat tanpa memandang perbedaan merupakan kunci dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun