Mohon tunggu...
Vico Mr Bean
Vico Mr Bean Mohon Tunggu... Editor - Biodata lengkap

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW ala Bung Karno, Momen Pilkada Santun, Riang nan Gembira

16 September 2024   13:36 Diperbarui: 16 September 2024   13:59 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto, Ahmad Junaedi Karso (dokumen pribadi), Senin (16/9/2024).


Kalau nabi-nabi yang lain seperti lampu yang menyinari umat, maka Muhammad SAW adalah seperti matahari yang menyinari seluruh umat di dunia ini.

Presiden sendiri menolak jika ada orang yang hendak menyamakannya dengan Nabi besar Muhammad SAW hanya karena adanya Pancasila. 

Kata beliau, "Saya bukanlah Nabi, karena Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir, saya bukan pencipta Pancasila, saya hanya penggali Pancasila".


Selanjutnya Presiden Soekarno membahas mengenai neo-kolonialisme, beliau berkata bahwa bangsa Indonesia tidak akan meminta tolong kepada siapapun, dengan tegas Presiden Soekarno mengajak kepada bangsa Indonesia agar mampu untuk berdiri di atas kaki sendiri. 

Kata Beliau, "Kita asah pedang, perjuangan kita berlandaskan agama,
Nekolim kita hancurkan dengan berdikari".


Negara Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang memberikan konsepsi ajaran Pancasila sebagai
suatu ajaran yang universal yang boleh dipakai seluruh dunia.


Dari pidato keagamaan Presiden Soekarno tersebut ketika memperingati maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara menyiratkan;


Pertama, bahwa Soekarno sendiri menyadari sekaligus menghormati betul bahwa pemimpin besar adalah Nabi
Muhammad SAW dan Soekarno tidak ingin disamakan dengan para Nabi terlebih baginda Muhammad SAW.


Kesadaran dan penghormatan yang luar biasa Presiden Soekarno mengenai sosok Nabi Muhammad ini terlihat jelas ketika ia mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW di kota Madinah dengan cara merangkak dan melepas semua atribut dalam baju kepresidenannya ketika hendak masuk ke dalam makam Nabi SAW.


Proklamator kemerdekaan sekaligus presiden pertama Republik Indonesia ini mengajarkan kepada segenap rakyat Indonesia yang beragama Islam untuk selalu menghormati dan menanamkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam.


Kedua, terkait dengan rasa nasionalisme, bahwa unsur agama telah menjadi dasar utama dalam hal cinta kepada tanah air Indonesia. Presiden Soekarno dalam hal di atas menyinggung bentuk penjajahan baru atau sering disebut dengan istilah neo-kolonialisme yang menjadi isu penting pada sekitar tahun 1950 sampai 1960-an. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun