Mohon tunggu...
Opa Jappy Official
Opa Jappy Official Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bebas Menyuarakan Kebebasan Owner dan Pengelola Jappy Network http://jappy.8m.net Tidak Menerima dan Membaca Pesan Melalui Fitur Pesan di Kompasiana Hubungi E-mail, opa.jappy@gmail.com Telp/WA +62 81 81 26 858

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Orang Samaria dan Orang-orang Galatia

20 November 2022   07:49 Diperbarui: 20 November 2022   08:10 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barangsiapa menabur dalam Roh
Ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh

Jangan jemu-jemu berbuat baik,
Karena apabila sudah datang waktunya, akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah

Selama masih ada kesempatan,
Kita berbuat baik kepada semua orang,
Terutama kepada kawan-kawan seiman

(Surat untuk Orang-orang Galatia 6 ayat 1-10)

Pernahkah kita mendengar seruan seperti ini?

  •  "Are You Samaritan?"
  • "Are You Galatians?"
  • Atau, ungkapan lain yang sejenis, seperti "Su talalu kaya ko,?" "Jang jadi Sinterklas do!"

Ya, ungkapan seperti itu, biasanya muncul atau datang dari Seseorang yang melihat sesamanya -teman, saudara, sanaknya- begitu ringan mengulurkan tangan (untuk) membantu serta menolong orang lain (yang kekurangan, kurang beruntung, terlupakan, tersingkir, papa, dan tak berdaya).

Penggunaan frasa Samaritan (Orang Samaria) dan Galatians (Orang-orang Galatia) sebagai rujukan bahwa mereka telah melakukan hal-hal mulia terhadap orang lain tanpa memandang batas-batas etnisitas, agama, golongan, bangsa, suku, sub-suku, serta tembok-tembok pemisah lainnya. Itu ada role model dari masa lalu hingga era kekinian.

Khususnya, "Bagaimana dengan Orang-orang Galatia?"

Agaknya, sebelum menerima binaan, bimbingan, serta surat dari Rasul Paulus, mereka, orang-orang Samaria, tersebut memiliki sifat dan sikap pementingan diri sendiri, egois, pelit, kikir, angkuh, suka nilai orang lain. Dan hal-hal lain yang tidak sesuai nilai hidup serta kehidupan dalam komunitas.

Oleh sebab itu, Rasul Paulus, pada bagian Surat yang dikirim ke Orang- orang Galatia, menekankan mereka agar melakukan restorasi serta revolusi diri sendiri. Itu sebagai suatu keharusan pada diri seseorang telah mendapat pemulihan rohani dari Tuhan, mengimani, dan merasakan karya keselamatan dari-Nya.

Dengan itu, setelah menerima pesan Rasul Paulus, Orang-orang Galatia berani merobah diri, total berubah, sehingga menjadi teladan, pada banyak hal, di area serta arena hidup dan kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun