Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Sistem Pendidikan Inklusif: Mengapa Akses Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Masih Terbatas?

7 November 2024   05:07 Diperbarui: 7 November 2024   07:14 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurangnya keterampilan dan pengetahuan ini bisa membuat anak-anak dengan disabilitas merasa terpinggirkan atau bahkan terabaikan dalam proses pendidikan.

Stigma dan Diskriminasi Sosial

Stigma sosial terhadap anak-anak dengan disabilitas juga menjadi hambatan besar dalam pendidikan inklusif.

Di banyak tempat, anak berkebutuhan khusus masih dipandang sebagai kelompok yang "berbeda" dan sering kali dianggap tidak mampu belajar bersama dengan anak-anak lainnya.

Pandangan seperti ini sering kali menyebabkan diskriminasi, baik dari sesama siswa, guru, maupun masyarakat sekitar.

Padahal, anak-anak dengan disabilitas memiliki potensi yang sama dengan anak-anak lainnya jika mereka diberikan kesempatan yang setara.

Namun, stigma yang ada sering kali membuat mereka merasa tidak diterima, dan ini berpengaruh besar terhadap perkembangan mental dan emosional mereka.

Kebijakan dan Pendanaan yang Belum Optimal

Selain itu, kebijakan pemerintah yang kurang mendukung dan pendanaan yang terbatas juga menjadi masalah dalam implementasi pendidikan inklusif.

Meskipun sudah ada undang-undang yang mendukung pendidikan inklusif, seperti Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, namun pelaksanaannya seringkali kurang optimal.

Banyak sekolah yang ingin memberikan pendidikan inklusif, tetapi terkendala oleh dana yang terbatas untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun