Mohon tunggu...
Vicky Ockta
Vicky Ockta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Asli

Lahir di Surabaya. Motto: Semangat teros

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Si Sensitif

9 April 2021   13:57 Diperbarui: 9 April 2021   14:25 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Emil belajar kok Bun. Dikit-dikit."

"Aku juga. Sudah belajar. Karena jenuh jadi nonton MV bentar.  Suer."

Aku mendengar Bunda menghela napas lelah. "Sekolah kalian itu bukan sekolah negeri. SPP-nya mahal. Kalau kalian nggak bisa belajar sendiri, lebih baik kalian harus ikut les. Bunda nggak mau lihat rapor kalian jelek. Sekalipun nggak rangking, paling nggak nilai kalian bagus. Sebentar lagi Dara juga ujian kelulusan."

"Dara dapat rangking kok Bun! Tapi nggak ditulis di rapor"

"Oh ya? Kok Bunda nggak tahu. Kamu rangking berapa?"

"Dua puluh tujuh!" ucapnya bangga.

Aku membungkam mulutku. Jangan ketawa, please jangan ketawa. Tapi maaf, mulutku seperti bendungan jebol. Tawaku nggak berhenti.

"Mbak Adel kok ketawa?"

Serius? Nih bocah malah bikin lawakan. "Bangga kamu rangking dua puluh tujuh dari tiga puluh siswa."

Bunda berdehem memerintah anak-anaknya diam. "Adelia, jangan diketawain. Harusnya kamu kasih arahan ke mereka. Kamu kan kakak."

"Iya nih Mbak Adel. Nyebelin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun