Mohon tunggu...
Vica izulzumaro
Vica izulzumaro Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Belajar untuk lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Syekh Az-Zarnuji

16 April 2020   17:58 Diperbarui: 14 Juni 2021   11:40 21864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Syekh Az-Zarnuji. | freepik

A. Biografi Syekh az-Zarnuji

Burhan al-Din al-Islam al-Zarnuji biasa dikenal dengan syekh az-Zarnuji. Namun ada yang berpendapat nama lengkap beliau adalah syekh Tajuddin Nu'man bin Ibrahim bin al-Khalil al-Zarnuji Seorang ulama pengarang kitab ta'lim muta'alim. Az-Zarnuji merupakan nama marga beliau, sedangkan syekh  merupakan  gelar yang diberikan kepada beliau sebab ilmu yang dimilikinya. Mengenai tempat kelahiran beliau terdapat beberapa pendapat.

Pendapat pertama mengatakan syekh az-Zarnuji dilahirkan di Afganistan, sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa syekh az-Zarnuji dilahirkan di Iran, ada pula yang berpendapat bahwa beliau berasal dari kota zarnuj, yaitu kota yng berada di turki, mengenai kepastiannya belum ada ulama yang menetapkan dimana beliau dilahirkan.

Begitu pula dengan tahun wafat beliau ada yang mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun 591 H/1195 M. Namun ada pula yang berpendapat bahwa beliau wafat tahun 840 H/ 1243 M. Ketidak pastian mengenai biografi syekh az-Zarnuji dikarenakan tidak ada bukti tertulis mengenai hal tersebut.

Syekh az-Zarnuji merupakan ulama mazhab hanafi, beliau dalah ulama yang hidup pada abad ke 13, Diana masa tersebut merupakan masa kejayaan islam terutama dalam bidang ilmu. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemikiran islam ensiklopedik. Selain itu pada abad 13 juga telah banyak didirika lembaga-lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang pesat di masa itu.

Menurut beberapa penelitian syekh az-Zarnuji pernah menempuh pendidikan di kota Bukhara dan Samarkand, dimana kota tersebut merupakan kota yang menjadi pusat keilmuan. Syek az-Zarnuji pernah belajar kepada beberapa guru diantaranya:

1. Burhanuddin Ali bin Abu Bakar al-Marghinanai, seorang ulama yang menganut mazhab hanafi, Burhanuddin Ali bin Abu Bakar al-Marghinanai adalah pengarang kitab al-Hidayah, beliau wafat pada tahun 593H/11997M
2. Ruknul Islam Muhammad bin Abu Bakar atau biasa dikenal dengan Imam Zadeh. Beliau merupakan ulama besar sekaligus ahli fiqh yang bermazhab hanafi, beliau wafat tahun 573H/1177M.
4. Syaikh Hammad bin Ibrahim, seorang ulama fiqh yang bermadzhab hanafi, selain itu beliau juga seorang sastrawan dan ahli kalam. Wafat pada tahun 576H/1180M.
5. Syaikh Fakhruddin al-Kayani, sorang ulama fiqh pengarang kitab Bada-I'su Shana-I, beliau wafat pada tahun 587H/1191M.
6. Syekh Fakhruddin Qadli Khan al-Ouzjandi, eorang ulama besar sekaligus mujtahid di kalangan mazhab hanafi, beliau wafat pada tahun 592H/1196M.
7. Ruknuddin al-Farghani, beliau bergelar al-Adib al-Muktar, seorang ulama hanafiyah pujangga sekaligus penyair. Wafat pada tahun 594H/1198M.

Berdasarkan informasi diatas ada kemungkinan bahwa syekh az-Zarnuji selain ahli dalam bidang pendidikan dan tasawuf juga ahli dalam bidang ilmu sastra, fiqh, ilmu kalam.

Baca juga: Ulama Asal Palestina Syekh Abdullah Kan'an, Pendiri dan Mufti Pertama Kesultanan Aceh

B. Konsep Pendidikan Syekh az-Zarhuji

Syekh az-Zarnuji lebih mengedepankan pendidikan tentang etika dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat memiliki pengetahuan yang memiliki nilai guna dalam bermasyarakat, tujuan utama pendidikan adalah terbentuknya kepribadian yang baik dalam diri pelajar.

Konsep pendidikan yang di miliki oleh syekh az-Zarnuji telah beliau  tuangkan dalam karyanya yaitu kitab Ta'lim al-Muta'alim. Yang di dalamnya membahas beberapa factor pendidikan yang meliputi:

1. Factor tujuan pendidikan

Dalam fasal 2 kitab Ta'lim al-Muta'alim syekh az-Zarnuji membahas tentang niat ketika belajar, dimana seorang pelajar hendaknya berniat mencari ridho Allah SWT dalam proses belajarnya, selain itu pelajar juga harus berniat untuk menghilangkan kebodohan, menghidupkan ajaran agama dan berniat mencari kebahagiaan di akhirat kelak.
2. Factor terdidik

Dalam mencari ilmu seorang pelajar harus memiliki sifat moral yang mulia. Diantaranya:
a. Tawadhu', tidak sombong, dan tidak rendah diri.
Iffah, (menjaga kehormatan diri).

b. Sabar dalam menghadapi ujian yang ada ketika proses belajar.

c. Tabah dalam menghadapi kesulitan dalam proses belajar.

d. Cinta ilmu serta hormat kepada guru dan keluarga.

e. Sayang kepada kitab, menaruhnya pada tempat yang layak.

f. Saling menghormati antar sesama pelajar.
Memanfaatkan waktu belajar dengan sungguh-sungguh.

g. Konsisten dalam menuntut ilmu.

h. Wara'(menahan diri sifat tercela).
Memiliki cita-cita dalam perjalanan mencari ilmunya.

Dalam reverensi lain juga dijelaskan bahwa Syekh az-Zarnuji memiliki konsep pendidikan yang didalamnya menekankan pada terbentuknya nilai moral seorang pelajar. Beliau cenderung menekankan pada nilai moral yang bersifat transendensi. Yang dimaksud dengan transendensi adalah kesadaran vertical manuasia atau kesadaran manusia terhadap tuhannya.

Syekh az-Zarnuji menyampaikan dalam mukatdimah kitab ta'lim muta'alim sebagai berikut "ketika aku melihat kebanyakan penuntut ilmu dizaman kita mempelajari ilmu dengan tekun tetapi mereka tidak mencapai target bahkan manfaatnya terhalang dan tidak dapat merasakan buahnya ilmu hal itu karena mereka menyalahi prosedur dan meninggalkan syarat-syarat mencari ilmu" berdasarkan kalimat tersebut, seperti apakah pelajar yang benar-benar bermanfaat ilmunya. 

Bca juga: Mendidik Bisnis pada Anak Gaya Syekh Abdul Qadir Jaelani

Ilmu dikatakan bermanfaat berdasarkan kalimat tersebut adalah apabila ilmu dapat menciptakan karakter yang baik pada pelajar. Sebuah karakter yang baik dapat melancarkan proses hidup seorang pelajar. Dan sebaliknya, apabila sesorang memiliki ilmu banyak namun  moral mereka tidak baik, sia-sialah ilmu yang mereka punya. 

Karena pada hakikiatnya mecari ilmu atau sering kita sebut belajar adalah suatu proses yang bertujuan mendewasakan manusia, menjadikan manusia mengerti apa yang terbaik untuknuya. Apabila mereka tak bermoral maka mereka tidak mencapai tujuan mencari ilmu.

3. Faktor pendidik

Seorang pendidik sebaiknya memiliki kepribadian yang baik dan dapat disegani dan disenangi oleh peserta didik. Sealian itu pendidik juga diharuskan dapat menstabilkan emosi, karena dalam proses pendidikan pendidik akan dihadapkan pada berbagai karakter peserta didik. Syekh az-Zarnuji mengatakan bahwasannya seorang pendidik harus memiliki beberapa sifat berikut ini, diantaranya:
1. Menguasai ilmu.
2. Wara' (menghindarkan diri dari sifat tercela)
berumur.
3. Selain itu pendidik juga memiliki kewajiban untuk memilihkan bidang ilmu yang hendak ditempuh oleh peserta didik. Seorang pelajar harus memilih bidang ilmu yang sekiranya sesuai dengan mereka. Karena jika terdapat ketidaksesuaian ditakutkan pelajar tidak dapat menerima ilmu dengan baik, karena dia sendiri merasa kesulitan dalam proses pembelajaran.

Syekh az-Zarnuji menuliskan dalam kitab "Ta'lim al Muta'allim" bahwa pelajar jangan memilih sendiri mata pelajaran yang akan dipelajari, yang lebih baik adalah menyerahkan hal itu kepada guru yang telah banyak pengalaman untuk memilihnya, yang sesuai dengan murid.  Guru merupakan salah satu orang yang dapat mengerti kondisi seorang pelajar. Karena guru adalah orang tua kedua pelajar setelah orang tua kandung mereka. Menyerahkan pilihan bidang ilmu kepada guru adalah hal yang menurut saya patut dilakukan, terutama bagi pelajar pemula.

Pelajar pemula biasanya cenderung belum mengetahui karater diri mereka sendiri, dan gurulah yang lebih mengenal karakter mereka. Karena separuh waktu yang dimiliki pelajar dalam sehari biasanya mereka lalui bersama guru mereka dalam proses belajar. Selain guru lebih mengenal karakter pelajar, guru merupakan orang yang lebih tua dari pelajar sehingga guru lebih memiliki banyak penglaman yang telah mereka lalui. Oleh Karena itu sebaiknya pelajar menyerahkan pilihan bidang ilmu yang akan dia pelajari kepada guru.

4. Factor lingkungan

Salah satu factor lingkungan yang dibicaraka oleh syekh az-Zarnuji adalah factor makanan, dimana makanan memiliki pengaruh pada daya ingat peserta didik.

Dalam reverensi lain yang saya dapat tertuliskan bahwasannya syekh az-Zurnuji membagi ilmu kedalam dua kategori yaitu ilmu yang bersifat fardhu 'ain dan fardu kifayah. Yang dimaksu dengan ilmu fardhu 'ain adalah ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim contohnya ilmu tauhid sedangkan ilmu fardhu kifayah adalah ilmu yang harus dimiliki oleh babarapa orang saja dalam sebuah wilayah, contohnya ilmu kedokteran.

Baca juga: Mengenal Sosok Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi

C. Karya Syekh Az-Zarnuji

Syekh Az-Zarnuji adalah penulis kitab Ta'lim al-Muta'alim yang dijelaskan dalam tiga belas fasal sebagai berikut:
1. Keutamaan belajar ilmu dan fiqh

2. Niat ketika belajar

3. Memilih ilmu, guru, dan teman

4. Tekundan semangant

5. Belajar pengaturan ilmu serta urutan ilmu

6. Seorang pelajar hendaknya mencatat ilmu-ilmu yang telah dipelajari 

7. Tawakkal

8. Seorang pelajar hendaknya selalu bersabar dalam proses belajarnya. 

9. Waktu mencari ilmu

10. Kasih sayang dan nasihat

11. Mengambil faidah

12. Besikap wara'

13.  Hal-hal yang dapat memperkuat hafalan diantaranya:
a. Bersungguh-sungguh
b. Rajin
c.Istiqomah
d. Mengurangi makan
e. Melakukan sholat malam
f. Membaca al-Quran
g.Banyak membaca sholawat kepada Nabi SAW
h. Membaca doa ketika akan memulai belajar dan setelah belajar.
i. Bersiwak
j. Minum madu
k.Memakan kandar(sejenis susu)
l. Memakar anggur merah.

Hal-hal yang dapat menjadikan pelajar sering lupa, diantaranya:
a. Berbuat maksiat
b. Banyak dosa
c. Gelisah karena urusan dunia
d. Makan ketumbar
e. Buah apel masam
f. Melihat salib
g. Membaca tulisan pada batu nisan

13. Hal-hal yang dapat memperlancar rezki dan yang dapat mencegahnya, yang dapat menambah umur dan menguranginya
Sesuatu yang dapat memperlancar rezeki diataranya:
a. Mengerjakan sholat dengan ta'dzim, khusyu', sempurna rukun, wajib dan kesunahannya.
b. Memperbanyak sedekah
c. Melakukan sholat dhuha
d. Membaca surat al- Waqiah, al-Mulk, al-Muzammil,al-Lail, al-Insyirah

Sejauh ini karya syekh Az-Zarnuji yang diketahui adalah kitab ta'lim Muta'alim saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun