Nian tanah SikkaÂ
Kini hidupmu sedikit diujung tandukÂ
Orang-orang memandang dan mencintaimu sedikit berbedaÂ
Kini orang menciptakan idealisme demi profitÂ
Hingga kaki, tubuh dan kepalamu mulai keroposÂ
Nian tanah SikkaÂ
Hidup miris melandamu dan anak-anakmuÂ
Kini panas terik melintasi atap kepalaÂ
Dan membuat air mata darah keluar tak beraturanÂ
Kini kau tak lagi seperti duluÂ
Ibarat senja yang mempesonaÂ
Dan kecupan pelangi pada kupu-kupuÂ
Nian tanah Sikka
Orang-orang mulai egois dan mengotorimu dengan sampah dan bauh yang sedikit dewasaÂ
Nian tanah Sikka
Kaulah pahlawan yang menuntun kami menuju kesejahteraan hidupÂ
Dalam rumah dan bumi .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI