Mohon tunggu...
Via Mardiana
Via Mardiana Mohon Tunggu... Human Resources - Freelance Writer

Penulis Novel | Freelance Writer | Blogger | Traveller | Instagram : @viamardiana | Twitter: @viamardianaaaaa | Blog pribadi : www.viamardiana.com | Email : engineersukasastra@gmail.com atau mardianavia@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Hari Saat Bapak Marah ketika Aku Bilang Jatuh Cinta pada Seorang Pria

10 April 2019   10:54 Diperbarui: 10 April 2019   11:00 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.independent.co.uk

Bagi seorang Bapak, menjadi teman anak perempuannya adalah suatu kebanggaan. Bapak bukanlah orang yang lembut tapi bisa menangis ketika aku bilang aku sedang jatuh cinta. Aku merasakan cinta Bapak yang sesungguhnya saat ini, ia belum ingin ditinggalkan anak perempuan satu-satunya ini.

"Tapi Bapak, aku sudah dewasa. Bilamana suatu hari nanti, atau bisa besok juga ada seorang laki-laki yang ingin menikahiku."kataku dalam hati.

Bapak bukanlah sosok romantis, huh. Tapi dia 'protector' pribadiku selama ini. Mana bisa Bapak tega aku pulang sendirian? Dengan motor bututnya Bapak menjemputku habis kuliah agar aku sampai di rumah sesegera mungkin tanpa kemalaman.

.***

Pagi hari seperti biasa, Bapak sedang membaca koran di teras rumah. Sudah dua tahun Bapak pengsiun, jadi kesehariannya dihabiskan dengan membaca dan mengurus perkebunan usaha keluarga di belakang rumah.

"Pagi Yah."kataku dengan tersenyum.

"Bahagia sekali kamu. Kenapa?"tanya Bapak.

"Bapak, aku mau nikah yah. "kataku polos.

Seketika Bapak langsung pergi meninggalkanku dan masuk ke kamar. Aku tercengang melihat tingkah Bapak barusan. Ya Tuhan, segitunya Bapak ketika belum rela melepas anak perempuannya? Aku mengejarnya ke kamar, mengetuk pintunya tapi Bapak tidak mau membukanya. Astaga Bapak bocah sekali, kataku dalam hati. Tiba-tiba Ibu datang dari pasar.

"Ada apa ini?"tanya Ibu.

"Bapak langsung pergi pas aku bilang aku mau nikah, Buk."jawabku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun