"Tidak,"
Aku merasa kikuk sendiri. Ada apa dengan perempuan yang tidak kuketahui nama aslinya ini. Baru kali ini aku ditolak oleh seorang perempuan ketika berkenalan. Apakah ada yang salah dengan penampilanku sehingga dia tidak mau berkenalan denganku. Aku pamit undur diri dan menjauh darinya. Rasanya aku malu dan berjalan seperti melayang.
Dari kejauhan mataku tidak dapat pergi dari perempuan tersebut. Ingin rasanya berkenalan dan mengetahui nama aslinya. Mungkin aku bisa mengajaknya jalan di malam minggu nanti. Setidaknya aku tidak akan kesepian. Lalu, aku berinisiatif untuk menitipkan pesan lewat pelayan.
"Tolong berikan kertas ini ke perempuan di ujung itu yah," kataku kepada salah satu pelayan.
"Baik kak," kata pelayan tersebut.
Aku memperhatikan ketika pelayan menyerahkan kertas yang aku titipkan untuk perempuan tersebut. Namun, alangkah terkejutnya ketika aku melihat perempuan tersebut menyuruh si pelayan untuk mengembalikan kertas tersebut kepadaku.
"Kak, dia engga mau nerima kertas ini," kata si pelayan.
"Yaudah engga apa-apa," kataku.
"Malam minggu dia suka nongkrong disini juga?"
"Engga kak,"
"Kamu tahu kenapa?"