Mohon tunggu...
Vethria Rahmi
Vethria Rahmi Mohon Tunggu... Penulis - Pranata Humas Ahli Muda Kanwil Kemenag Riau

Thalabul Ilmi yang tak berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dari Mengupas Harkitnas, Meretas Covid-19, hingga Menggagas Lebaran Cerdas

20 Mei 2020   06:47 Diperbarui: 20 Mei 2020   08:19 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna berdirinya Budi Utomo adalah, bahwa segala itikad baik pemuda terpelajar yang terus menerus berjuang dengan prinsip akal sehat secara totalitas, pasti akan membuahkan hasil yang benar, jika sudah tiba masanya. 

Sebagaimana perjuangan organisasi Budi Utomo berhasil karena  bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan sejak awal sudah beritikad baik. Organisasi ini tidak diawali pada syahwat kekuasaan politis. Tapi organisasi pemuda  yang didirikan Dr. Soetomo dan para mahasiswa Stovia merupakan awal gerakan yang efektif  untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Yaitu gerakan menyatukan visi-misi kebangsaan melawan penjajah. 

Gagasan Sutomo itu sangat menginspirasi rasa tanggung jawab yang tinggi. Menurutnya, masa depan bangsa dan tanah air pada masa depan, ada di tangan pemuda. Sehingga gagasan  yang awalnya berkembang dalam kalangan pendidikan Jawa, akhirnya berkembang secara nasional. Hingga diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional

Menariknya, meskipun mereka sebagai mahasiswa kedokteran yang sibuk, mereka menyempatkan diri untuk berorganisasi memikirkan nasib bangsanya. Mereka tidak bersikap autis, egois dan individualis serta apatis. Inilah yang patut dicontoh oleh mahasiswa saat ini khususnya para mahasiswa kedokteran yang saat ini menjadi benteng terakhir melawan wabah.

Wabah Corona telah menjadi multiflier effect. Mulai meningkatnya pengangguran, kemiskinan, kesenjangan sosial, serta ekonomi. Termasuk hutang yang melilit bangsa Indonesia semakin meningkat. 

Dengan  kesibukan sebagai mahasiswa, mereka memilih "kaum Tua' sebagai pemimpin organisasinya. Hal ini selaras dengan pemilihan khalifah saat Rasulullah wafat. Dimana Abu bakar adalah khalifah tertua yang lebih dulu dipercaya. Sedangkan pemuda  hanya memotori saja. Selain itu, kebanyakan "kaum tua" itu dari kalangan "priayi" atau kalangan bangsawan dari keraton. 

Akan tetapi, fase perkembangan penting Budi Utomo adalah saat dipimpin oleh Pangeran Noto Dirojo menyatu dengan Douwes Dekker, seorang indo-Belanda yang sangat pro dengan perjuangan bangsa Indonesia. Saat itulah momen yang tepat mewujudkan politik kedalam tindakan nyata hingga lahir Indische Partij. Tentu tidak lahir tiba-tiba. Tapi sudah sejak lama dipersiapkan Douwes Dekker melalui aksi persnya.

Selanjutnya perhatikan gerakan Budi Utomo dalam membuat kongres yang pertama di Yogyakarta. Hingga melahirkan 7 cabang di beberapa kota. Gerakan Budi Utomo ini termasuk gerakan infaq pada bangsa ini. Hal ini selaras dengan QS 2:261. 

"Perumpamaan mereka yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, sepertihalnya sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir pada masing-masing bulir tumbuh 100 biji. Allah melipatgandakan pertumbuhan bagi yang menghendaki (petunjuk yang benar). Karena Allah satu-satunya yang paling memperluas kehidupan lagi paling mengilmuinya".

Dalam kongres pertama ini Raden Adipati Tirtokoesoemo terpilih sebagai presiden Budi Utomo yang pertama. Sejak itulah banyak kalangan bangsawan dan kolonial masuk. Saat itu pula muncul Sarekat Islam, perubahan dari Sarekat Dagang Islam yang Oleh Tjokroaminoto ditujukan untuk mempersatukan semua orang Indonesia yang tertindas oleh penjajahan. 

Perhimpunan Budi Utomo dan Sarekat Islam ini bukti bahwa Kebangkitan Nasional tidak bisa dipisahkan oleh adanya rasa senasib untuk sepenanggungan melawan musuh bersama yakni penjajahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun